JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 6,14 triliun. Pencapaian tersebut hanya naik tipis 0,64 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,10 triliun.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, kenaikan laba yang tipis karena perseroan ingin menjaga rasio cadangan.
Sehingga, rasio cadangan pada kuartal I 2016 sebesar 150 persen, atau lebih besar dari rasio cadangan tahun lalu 145 persen.
"Laba kami bukan flat, tapi tumbuh, meskipun pertumbuhannya hanya sedikit," ujar Asmawi di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Raihan laba tersebut berasal dari meningkatnya total income atau total pendapatan perseroan yang tumbuh sebesar 11,46 persen menjadi Rp 25,75 triliun.
Interest income atau pendapatan bunga juga mengalami peningkatan dari Rp 20,08 triliun menjadi Rp 21,84 triliun di kuartal I 2016.
Sedangkan sumber pendapatan lain berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 3,91 triliun atau tumbuh 29,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk kredit, BRI mencatatkan kenaikan sebesar 18,65 persen menjadi Rp 561,11 triliun pada kuartal I 2016.
"Kenaikan kredit disumbang dari kredit mikro khususnya kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah tersalur sebesar Rp 24 triliun," imbuh Asmawi.
Perolehan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan sebesar 7,49 persen menjadi Rp 631,78 triliun.
BRI juga mencatatkan kenaikan aset 6,52 persen menjadi Rp 832 triliun pada akhir kuartal I 2016 dengan CAR yang terjaga di level 19,49 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.