Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

May Day, PT Pos Indonesia Angkat Tetap 5.000 PKWT dan Tenaga Alih Daya

Kompas.com - 02/05/2016, 06:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) mengangkat sebanyak 5.000 tenaga Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), tenaga alih daya atau outsourcing (OS) serta Intake Renewal, sebagai pegawai tetap Pos Indonesia.

Pengangkatan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh, atau May Day pada Minggu (1/5/2016).

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menghadiri pengangkatan 5.000 karyawan tetap itu di Kantor Pusat Pos Indonesia, Jakarta.

"Perekrutan dilakukan untuk memperkuat SDM Pos Indonesia sesuai dengan rencana bisnis yang akan dijalankan perusahaan," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono.

Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia Febriyanto menjelaskan proses seleksi dimulai bulan Februari 2016 dengan pendaftaran secara online dan dilaksanakan dalam beberapa tahapan dengan sistem gugur.

Tahap I Seleksi Administrasi dan Penilaian Kecakapan, Tahap II Tes Potensi/ Psikotes, Tahap III Wawancara dan Validasi Data serta Seleksi Tahap IV Kesehatan.

"Proses perekrutan dilakukan dengan melibatkan partisipasi Serikat Pekerja Pos Indonesia dan dalam pelaksanaannya menggandeng konsultan rekrutmen yang independen dan berkompeten, mulai dari proses seleksi hingga tes akhir," kata Febriyanto.

Dia menambahkan, para karyawan baru tersebut akan ditempatkan di seluruh unit pelaksana teknis Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat operasional bisnis Pos Indonesia.

Kompas TV 300 Perangko Gerhana Matahari Mulai Dijual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com