Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Dana Bergulir Harus Prioritaskan Koperasi Pedagang Pasar Tradisional

Kompas.com - 02/05/2016, 06:35 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) harus memprioritaskan penyaluran dana untuk koperasi pedagang pasar tradisional. 

Menurut Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, semakin banyak LPDB menyalurkan kredit ke koperasi, maka ekonomi kerakyatan bisa lebih berkembang. Karena, ekonomi kerakyatan itu identik dengan pasar tradisional.

Hal ini disampaikan Menteri Puspayoga dalam sambutan peresmian relokasi pedagang Pasar Badung, yang korban kebakaran, ke eks Tiara Grosir, Kota Denpasar, Minggu (1/5/2016).

Menurut Puspayoga, pengutamaan kredit LPDB ke lembaga pasar tradisional bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Saya pikir, dengan bunga kredit dari LPDB sebesar 0,1 persen bagi koperasi pedagang Pasar Badung, itu sangat murah. Dan koperasi menyalurkan kreditnya kepada pedagang khususnya yang terkena musibah, jangan lebih dari 0,45 persen. Dan ini yang pertama di Indonesia, koperasi di Bali bisa memberikan bunga kredit yang sangat ringan," kata Puspayoga.

Dalam acara itu, LPDB menyalurkan kredit kepada dua koperasi di Bali, Koperasi Pedagang Pasar Kamboja dan Koperasi Pasar Kumbasari yang masing-masing sebesar Rp 9 miliar dan Rp 15 miliar.

Dana bergulir tersebut akan disalurkan kepada 1.258 pedagang korban kebakaran Pasar Badung beberapa waktu lalu. Karena mereka korban bencana kebakaran, maka LPDB menggunakan special rate, yaitu 0,125 persen perbulan atau sekitar 3 persen pertahun. 

"Kredit dari LPDB itu untuk modal kerja bagi pedagang yang terkena musibah. Siapa-siapa yang mendapatkannya, tergantung dari verifikasi pengurus koperasi pasar. Jangan sampai yang bukan terkena musibah kebakaran juga mendapat kredit LPDB,"  ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial, dalam acara sama.

(Baca: Pasca-kebakaran, Pedagang Pasar Badung Menolak Direlokasi)

Sedangkan untuk pedagang korban Pasar Ubud, Kemas mengakui bahwa pihaknya tengah menunggu pengajuan bantuan dana bergulir dari koperasi pasar disana.

"Koperasi pasar di sana sedang mendaftar pedagang yang benar-benar terkena musibah kebakaran. Skim seperti di Pasar Badung juga akan diterapkan untuk pedagang di Pasar Ubud," jelas Kemas.

Sementara itu, sepanjang Tahun Anggaran 2016, LPDB KUMKM sudah menyalurkan dana bergulir di Provinsi Bali sebesar Rp 49 miliar dengan 13 mitra.

Sementara secara total hingga 22 April 2016, LPBD sudah menyalurkan sebesar Rp 391,19 miliar untuk 46.172 UMKM dan 184 mitra.

"Kalau total seluruh Indonesia, per 22 April 2016, kami sudah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 7,12 triliun untuk 850.654 UMKM melalui 4.144 mitra", pungkas Kemas.

Kompas TV Akses UMKM ke Lembaga Keuangan Diperbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com