Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Tarif Listrik Nonsubsidi Mei Naik hingga Rp 10 Per Kwh

Kompas.com - 02/05/2016, 11:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT PLN (Persero) menetapkan, tarif listrik nonsubsidi bagi 12 golongan pelanggan pada Mei 2016 mengalami kenaikan Rp 7 hingga Rp 10 per kilowatt jam atau kilowatt hour (kWh).

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Minggu, mengatakan, kenaikan tarif listrik terutama disebabkan peningkatan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP).

"Selain itu, inflasi juga naik. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami penguatan sehingga menahan kenaikan tarif listriknya," katanya.

Menurut dia, harga minyak mentah Indonesia per Maret 2016, sebagai acuan tarif listrik Mei 2016, tercatat 34,19 dollar AS per barrel atau mengalami kenaikan 5,27 dollar AS per barrel dibandingkan Februari 2016 sebesar 28,92 dollar AS per barrel.

Inflasi pada Maret 2016 juga mengalami kenaikan 0,28 persen dari sebelumnya pada Februari 2016 sebesar -0,09 persen menjadi sebesar 0,19 persen pada Maret 2016.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Maret 2016 mengalami penguatan Rp 322 dari Februari 2016 sebesar Rp 13.889 menjadi Rp 13.194 pada Maret 2016.

Benny memerinci, tarif listrik pada Mei 2016 di tegangan rendah (TR) naik Rp 10 per kWh dari Rp 1.343 per kWh pada April 2016 menjadi sebesar Rp 1.353 per kWh pada Mei 2016.

Tarif TR bagi tujuh golongan pelanggan tersebut adalah untuk R1 (1.300 VA), R1 (2.200 VA), R2 (3.500-5.500 VA), R3 (6.600 VA ke atas), B2 (6.600-200 kVA), P1 (6.600-200 kVA), dan P3.

Selanjutnya, tarif listrik tegangan menengah (TM) naik Rp 8 per kWh dari Rp 1.033 per kWh pada April 2016 menjadi Rp 1.041 per kWh pada Mei 2016.

Tarif TM terdiri atas tiga golongan, yakni B3 (200 kVA ke atas), I3 (200 kVA ke atas), dan P2 (200 kVA ke atas).

Sementara itu, tarif listrik tegangan tinggi (TT) naik Rp 7 per kWh dari April 2016 sebesar Rp 925 per kWh menjadi sebesar Rp 932 per kWh pada Mei 2016.

Tarif TT berlaku untuk satu golongan, yakni I-4 (30 MVA ke atas).

Kompas TV Tarif Listrik Kelompok 900 Volt Ampere Naik 2 Kali Lipat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com