Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Minyak Arab Saudi Dipecat

Kompas.com - 09/05/2016, 06:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi memecat menteri minyak Ali al-Naimi. Pemberhentian al-Naimi kabarnya guna membatasi polemik di negara itu akibat jatuhnya harga minyak dengan cara mencopot pejabat senior berusia 80 tahun tersebut.

Al-Naimi menjabat menteri minyak sejak tahun 1995. Sejak lama, al-Naimi dipandang sosok yang selama ini berada di balik kebijakan energi Arab Saudi.

Selanjutnya, jabatan menteri minyak akan dipegang oleh Khalid al-Falih, pimpinan perusahaan minyak milik pemerintah, Saudi Aramco.

Kementerian Minyak juga diganti namanya menjadi Kementerian Energi, Industri, dan Pertambangan.

Beberapa bulan terakhir, al-Naimi telah mewakili Arab Saudi dalam berbagai pembicaraan dengan negara-negara penghasil minyak utama dunia.

Ia bersikeras bahwa Arab Saudi tidak akan memangkas produksi di tengah jatuhnya harga minyak dunia.

Sebaliknya, al-Naimi meyakinkan negara-negara tersebut untuk menahan produksi minyak pada level yang ada saat ini. Akan tetapi, penahanan produksi itu belum terealisasi hingga kini.

Pada saat yang sama, deputi putra mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman menyatakan Arab Saudi tidak akan setuju menahan produksi kecuali Iran, pesaing utamanya di regional, juga melakukan hal serupa.

Para ahli memandang kekuatan kebijakan Arab Saudi terlihat berkonsolidasi di bawah Bin Salman, yang memangku jabatan menteri pertahanan dan berada di urutan kedua tahta kerajaan itu.

Bulan lalu, Bin Salman mengumumkan rencana ambisius untuk mendiversifikasi ekonomi guna menjadikan Arab Saudi sebagai 15 besar ekonomi terbesar dunia.

Ia juga ingin mendorong pendapatan nonminyak Arab Saudi naik 6 kali lipat menjadi 266 miliar dollar AS pada tahun 2030.

John Sfakianakis, direktur riset ekonomi di Gulf Research Center di Riyadh menyatakan dirinya yakin dengan penunjukan Khalid al-Falid sebagai menteri minyak yang baru.

"Ini menjaga tradisi penunjukkan teknokrat di luar anggota keluarga kerajaan yang datang dari Saudi Aramco," kata Sfakianakis.

Minyak menyumbang 87 persen pendapatan Arab Saudi. Anjloknya harga minyak mentah dunia sejak 2014 menjadikan negara itu menderita.

Selain memangkas subsidi dan anggaran, Arab Saudi pun kini meminjam dana miliaran dollar AS untuk menyeimbangkan keuangan negara.

Kompas TV Harga Minyak Mentah Terus Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com