JAKARTA, KOMPAS.com - Semua orang pasti memiliki masalah, dan salah satu masalah yang paling membuat kita pusing adalah soal keuangan.
Uang menjadi barang yang begitu penting karena inilah alat tukar resmi kita sehingga kita bisa mendapat produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan kita.
Rasanya, jika tidak memiliki uang sama dengan tidak bisa bertahan hidup. Seolah tanpa uang, kita tidak bisa apa-apa lagi.
Permasalahan keuangan bisa saja muncul pada semua orang tanpa kecuali, termasuk perempuan yang baru saja mengubah status perkawinan dari menikah menjadi janda.
Bertahan hidup seorang diri paling tidak untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri saja bisa jadi persoalan berat.
Apalagi bagi perempuan yang mungkin selama ini memiliki pemikiran bahwa biaya hidup seharusnya ditanggung oleh laki-laki sebagai kepala keluarga.
Hal yang sangat disayangkan, terkadang perceraian ini membawa dampak tekanan bagi pihak-pihak yang bercerai dan perempuan bisa jadi mendapat tekanan yang paling besar.
Apalagi jika kondisi saat berpisah sudah memiliki anak. Mendapatkan kenyataan harus berpisah belum lagi mengurus hak asuh anak.
Terkadang, hal yang bisa menghibur perempuan ketika menghadapi kenyataan seperti ini adalah menghabiskan uangnya untuk mendapatkan kebahagiaan meski sifatnya temporer.
Jika Anda seorang perempuan yang sedang mengalami kejadian serupa, waspadalah dan mulai berhati-hati dalam mengatur keuangan Anda.
Bisa jadi peristiwa ini menjadi salah satu sumber pikiran yang akhirnya membuat Anda bertindak tidak wajar apalagi karena merasa memiliki uang.
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan janda secara umum mengenai keuangan mereka. Coba perhatikan beberapa masalah berikut dan sebisa mungkin hindari supaya Anda tidak menambah beban pikiran dari sumber masalah yang lain.
1. Boros.
Ketika sudah berpisah, Anda harus menyadari bahwa pemasukan yang harus Anda kelola bukan lagi pemasukan dari dua orang seperti ketika masih menikah. Hal ini terkadang masih belum bisa disadari dan ditanggapi secara baik oleh sebagian perempuan yang baru menikah.
Anggaran belanja yang direncanakan terkadang masih menggunakan anggaran pemasukan dan pengeluaran untuk dua orang (tidak termasuk anak) sehingga nominalnya tentu lebih besar.
Masalah lain terkait boros adalah perempuan kerap membeli berbagai barang mewah yang tentu tidak murah dengan alasan untuk mengobati sakit hati pasca perceraian.
Beruntung bila Anda masih memiliki pekerjaan dan pemasukan sehingga paling tidak Anda akan memangkasnya hingga 50 persen. Namun hal ini menjadi masalah bagi perempuan yang tidak bekerja.
2. Sebagian janda kerap gagal mengubah anggaran belanja.
Hampir sama seperti poin sebelumnya, Anda masih menganggap ini adalah kebutuhan untuk pasangan suami istri dan keluarga. Padahal tentu saja setelah bercerai, urusan ini menjadi urusan pribadi.
Maka dari itu, ketika terjadi perceraian sebaiknya Anda sebagai perempuan sudah harus mengetahui aset mana yang milik keluarga dan mana yang milik pribadi sehingga Anda tahu mana barang yang menjadi milik Anda dan berhak untuk Anda kelola sendiri.
3. Memiliki utang dan menumpuk.
Tentu saja hal ini cukup merepotkan dan tidak menutup kemungkinan membuat akar bagi permasalahan lain yang lebih kompleks. Bisa jadi utang ini terjadi karena perempuan kerap lupa (bahkan malas) untuk membayar berbagai tagihan yang tadinya merupakan kewajiban finansial suami.
Kemungkinan lainnya, Anda kurang memiliki pengalaman yang berhubungan dengan finansial keluarga sehingga timbul sikap gagap bahkan dalam masalah keuangan pribadi.
Daripada menghadapi masalah yang tak kunjung selesai, akan lebih baik bila Anda segera mengambil tindakan untuk mengikuti kursus pelatihan manajemen keuangan sehingga Anda bisa lebih mengatur dan mengatasi masalah keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga.
Ingat, sumber kebahagiaan itu banyak.
Ya, sumber kebahagiaan itu banyak. Namun terkadang kita tidak bisa melihatnya secara jelas karena dikaburkan oleh permasalahan yang sudah membuat pikiran kita runyam.
Ada baiknya Anda menjauhkan diri Anda dari uang untuk sementara waktu karena bisa jadi masalah yang Anda hadapi bukannya semakin ringan namun justru semakin bertambah.
Membuat hati kita senang itu banyak caranya, salah satunya adalah dengan berkumpul bersama keluarga dan rekan.
Utarakan isi hati dan mari bangun kembali kehidupan yang lebih baik. Hal itu akan membawa kedamaian yang lebih baik daripada sekadar menghamburkan uang untuk membeli kebahagiaan semata.