Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Salah Belajar dari Singapura

Kompas.com - 09/05/2016, 19:53 WIB

KOMPAS.com - Pengelolaan kawasan bisnis secara tepat bisa mendatangkan pendapatan yang maksimal dari segi investasi. Catatan ini datang dari pengamatan Direktur Eksekutif Indonsia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda yang mengambil contoh negara tetangga Singapura.

Menurut Ali, Singapura memunyai ikon terkenal yakni Sentosa Island. Kawasan bisnis itu, sebagaimana data terkumpul, merupakan bagian dari perluasan wilayah Concept Plan sejak 2001, khususnya tentang reklamasi. Tujuannya, antara lain untuk menambah kawasan perumahan, industri, dan rekreasi. Singapura telah memiliki rencana perluasan wilayah melalui Concept Plan ini hingga 50 tahun mendatang. Pada laman www.sentosa.com.sg, Singapura bahkan menempatkan tagline bahwa Sentosa Island adalah Best Place to Go in Singapore.

Bertolak dari situlah, dalam hemat Ali, Indonesia bisa belajar dari Singapura untuk merencanakan reklamasi, termasuk rencana reklamasi di Teluk Jakarta yang kini oleh Presiden Joko Widodo dihentikan sementara pembangunannya.

Ke depan, tak salah bagi Indonesia belajar dari Singapura mengenai hal itu. Syaratnya, pemerintah mengatur detail tata ruang secara jelas dan tegas. Lokasi dari awal harus sudah ditetapkan. Misalnya, pembangunan apartemen di kawasan reklamasi digunakan untuk menghidupkan kawasan itu sendiri. Pembangunan lainnya juga dimanfaatkan untuk perkantoran dan berbagai fasilitas.

Ali berharap, kelak proyek reklamasi akan berjalan seperti direncanakan. Ia berpesan jangan sampai terjadi pembatalan karena hal itu merugikan pengusaha yang sudah mengeluarkan uang sangat besar, konsumen, dan masyarakat umum. Jangan sampai juga ketidakpastian hukum dapat berdampak negatif terhadap arus investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com