JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menegaskan bahwa hanya nelayan atau perusahaan Indonesia saja yang boleh berinvestasi di perikanan tangkap.
“Beberapa info di media menyebutkan bahwa China boleh melakukan investasi penangkapan ikan. Itu tidak benar,” kata Susi dalam sambutan penandatanganan MoU dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
“Mungkin beberapa menteri lain lupa, bahwa kita telah setuju untuk memasukkan penangkapan ikan itu ke negative list investasi,” katanya lagi.
Susi bahkan mengatakan, dirinya memilih mundur apabila kapal-kapal asing kembali bisa beroperasi.
Menurut Susi, anggaran Rp 10 triliun yang dikucurkan APBN ke nelayan tidak akan ada artinya jika kapal-kapal asing bisa kembali menangkap ikan di perairan Indonesia.
“Ngasih perahu, ngasih jaring, (tapi) ikannya enggak ada. Ya untuk apa?” kata Susi.
Apalagi, sambungnya, cara-cara penangkapan ikan kapal-kapal besar asing itu tidak ramah lingkungan.
“Jadi, keberlanjutan sangat penting. Tanpa itu, kesejahteraan tidak ada,” imbuh dia.
Susi berharap pemerintah tidak kembali pada cara-cara lama dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan.
Menurut dia, sejak pembenahan dilakukan KKP, perekonomian sektor perikanan bisa tumbuh signifikan di tengah perlambatan pertumbuhan sektor lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.