Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara BPR Hadapi MEA...

Kompas.com - 10/05/2016, 20:28 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sering dianggap sebaagai bank dengan modal kecil yang kualitasnya di bawah bank konvensional. Namun, BPR sadar untuk menata diri menghadapi ketatnya persaingan di era pasar bebas ASEAN dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Apa saja yang mereka siapkan?

Sekretaris Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Sumatera Utara (Sumut) Bumaman Teodeki Tarigan mengatakan, BPR saat ini fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing.

BPR juga harus menjaga kinerja agar tidak menjadi sumber pemberitaan negatif yang merusak kepercayaan masyarakat.

"Jangan sampai kami menjadi sumber berita negatif. Kami membuktikan dengan tidak adanya fraud diseluruh BPR yang ada di Sumut sepanjang kuartal I 2016," kata Bumaman di Medan, Senin (10/5/2016).

Selanjutnya, BPR juga terus meningkatkan standarisasi agar setara dengan bank lokal di luar negeri.

BPR harus memberi pelatihan kepada seluruh karyawan mulai dari teller, costumer service dan staf back office setiap tiga bulan sekali agar memiliki standar sama dengan negara lain.

Cara selanjutnya, BPR bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan aneka workshop sebagai sarana edukasi dan sosialisasi mengenai BPR. Tujuannya, untuk mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan yang merupakan modal penting dalam mendukung pembangunan ekonomi.

Saat ini, baru sedikit masyarakat yang tahu bahwa BPR masuk dalam penjaminan LPS. Program penjaminan simpanan ini perlu diketahui dan dipahami masyarakat untuk memberikan rasa aman, tenang, dan pasti.

"Sehingga masyarakat percaya menempatkan dananya di lembaga perbankan yang nantinya akan disalurkan oleh perbankan dalam bentuk kredit mendukung pembiayaan pembangunan ekonomi," kata Suharno Eliandy, Senior Executive Vice President LPS.

Hingga saat ini terdapat 1.916 bank terdiri dari 1798 BPR dan 118 bank umum yang menjadi peserta LPS.

Kepercayaan nasabah terhadap perbankan secara konsisten meningkat, terlihat dari data peningkatan simpanan perbankan selama enam tahun terakhir.

Pada Januari 2016, jumlah rekening perbankan sebesar 177.272.424 atau naik 82 persen dibandingkan 2010 dengan jumlah nominal sebesar Rp 4.468,8 triliun atau naik 88 persen dibandingkan 2010 lalu.

Kompas TV Jokowi: BPD Seharusnya Bangun SInergi "Holding"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com