Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Surati OJK Minta Kelonggaran Batas Kuorum dalam RUPSLB

Kompas.com - 11/05/2016, 15:38 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana PT Adhi Karya (Persero/ADHI) Tbk menerbitkan satu lembar saham Seri A Dwi Warna tertunda karena tidak kuorumnya para pemegang saham.

Direktur Keuangan ADHI, Haris Gunawan mengatakan, porsi saham banyak dimiliki oleh investor ritel yang cukup sulit untuk dikumpulkan seluruhnya pada saat dilakukan rapat pemegang saham.

"Investor ritel cukup banyak, sehingga agak sulit menghadirkannya," ujar Haris kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Pemerintah dalam hal ini memiliki porsi 51 persen saham dan sisanya dimiliki oleh investor ritel.

Untuk melanjutkan rencananya, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk ketiga kalinya.

Namun, agar tidak terkendala persoalan kuorum lagi, ADHI pun menyurati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meminta pelonggaran ketentuan kuorum.

"Kami harapkan kelonggaran kuorum. Ketentuan OJK dalam RUPSLB pertama kan harus dihadiri 2/3 pemegang saham. Jika tidak kourum maka RUPSLB kedua cukup 3/5 pemegang saham. Karena itu, untuk RUPSLB yang ketiga, kita minta diturunkan lagi," tutur Haris.

Haris menyebutkan telah mengirim surat permohonan itu seminggu yang lalu, namun belum ada jawaban dari OJK.

"Kami masih berkomunikasi dengan OJK agar segera turun jawabannya," tandasnya.

Dengan penurunan kuorum, Haris berharap Perseroan dapat memuluskan rencana untuk menerbitkan saham Seri A Dwi Warna.

"Sekarang ini hanya ADHI yang belum punya saham dwi warna di antara BUMN karya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com