JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bawang merah yang masih tinggi tingkat konsumen belakangan ini berpeluang akan berlanjut.
Sebab, meskipun dalam waktu dekat salah satu sentra produksi bawang yakni Kabupaten Brebes Jawa Tengah bakal panen, namun sebagian hasilnya akan disimpan untuk ditanam kembali.
"Dibilang kurang harganya (karena panen) enggak mungkin turun dari harga saat ini. Karena (memang) saat ini di Kabupaten Brebes ada panen. Tapi posisinya sebagian besar mau dijadikan benih untuk petani. Petani kelangkaan benih," kata petani sekaligus pedagang bawang merah dari Brebes, Beni Santoso, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Beni mengatakan, di samping pola produksi yang bergeser, masalah yang dihadapi petani bawang merah saat ini adalah mahalnya bibit bawang merah. Petani bawang merah pun meminta pemerintah untuk membantu memecahkan masalah ini.
"Sebenarnya benih itu ada, tapi harganya Rp 50.000 per kilogram. Petani keberatan. Biasanya normal Rp 20.000 - Rp 30.000 per kilogram," kata dia lagi.
Dengan harga bibit yang mencapai Rp 50.000 per kilogram, Beni mengatakan biaya pokok produksi bawang merah menjadi sangat mahal.
"Jadi agak takut. Sementara tidak ada jaminan harga (jual) mahal saat panen," kata Beni khawatir harga bawang merah saat panen anjlok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.