Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Meski Pertumbuhan Ekonomi Dunia Lambat, Kondisi ASEAN Stabil

Kompas.com - 14/05/2016, 13:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, keadaan ekonomi dunia cenderung bertumbuh lambat. Bahkan, International Monetary Fund memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen.

Meski begitu, kata SBY, kondisi perekonomian di Asia Tenggara cenderung stabil. "Kabar baiknya adalah, ekonomi ASEAN bisa berjalan dengan baik. Setiap negara saling berhubungan," ujar SBY dalam acara "Feeding the Zone" di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Dengan kerja sama negara-negara ASEAN, diharapkan perekonomian tumbuh menjadi 4,7 persen.

SBY mengatakan, beberapa negara di ASEAN berhasil mencapai target pertumbuhan ekonomi, antara lain Myanmar, Laos, dan Vietnam. Bahkan, ASEAN mengungguli pertumbuhan ekonomi negara-negara di Eropa.

"Kami melihat ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari negara yang ada di Eropa, Amerika Latin, Rusia dan negara persemakmuran," kata SBY.

Dalam kondisi perekonomian dunia saat ini, pertumbuhan yang lambat, rendahnya produktivitas, dan tingginya angka pengangguran akan menjadi tren untuk beberapa waktu.

Selain itu, kata SBY, saat ini hampir sebagian besar dari kekayaan dunia dimiliki oleh satu persen dari populasi.

SBY mengatakan, kondisi seperti ini dinamis dan masih bisa berubah. Masih ada sejumlah masalah dunia seperti pemilihan umum di Amerika Serikat, terorisme, dan pertumbuhan ekonomi China.

"Cukup sulit untuk membuat prediksi saat ini karena kita masih harus menghadapi beberapa permasalahan dunia," kata SBY.

Kompas TV Indonesia Mampu Bersaing di ASEAN?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Whats New
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Whats New
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com