JAKARTA, KOMPAS.com - Kepopuleran tahu bulat saat ini di masyarakat masih sangat melekat.
Setiap harinya hilir mudik penjual tahu bulat dengan mobil dan motornya menghiasi jalan-jalan perkampungan dan perumahan warga.
Dengan promosi yang unik dan menarik melalui pengeras suara, tahu bulat seakan bisnis yang menggiurkan dengan pundi-pundi rupiah yang tidak sembarangan.
Sebulannya bisa meraup jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Lambat laun, semakin banyak yang tergiur usaha tahu bulat sehingga persaingan pun semakin ketat.
Dampaknya, omzet harian dan bulanan menurun.
Perintis usaha tahu bulat di pamulang Saep Bani (45) mengakui adanya penurunan omzet terkait persaingan usaha yang semakin ketat.
"Kalau dulu sehari dengan 12 kendaraan bisa tembus 11 sampai 12 juta dengan 60 ribu butir tahu, kalau sekarang hanya mencapai 4 sampai 5 juta per hari dengan 2.500 butir per mobil atau motor," keluh Saep kepada Kompas.com di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (17/05/2016).
Menurut Saep, pihaknya belum berencana untuk mencoba skema franchise dalam memasarkan tahu bulat.
"Untuk franchise belum kepikiran, karena memang rintisnya dari awal untuk dagang keliling pakai kendaraan. Sampai sekarang, biar omzet menurun tapi masyarakat masih suka, makanya jalan terus, usaha terus semoga berkah," ujar Saep.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.