Tiba di Larantuka, Rizal Ramli Cicipi Arak Aren hingga Sirih Pinang

LARANTUKA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tiba di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka kunjungan kerja pada 18-19 Mei 2016, termasuk meresmikan pembukaan event balap sepeda Tour de Flores.

Rizal tiba di Bandara Gewayantana Larantuka pada pukul 15.05 Wita dengan menggunakan pesawat komersial Wings Air dari Kupang, NTT.

Upacara adat pun diadakan untuk menyambut kedatangan menteri yang terkenal dengan kepretannya itu.

Para tertua adat berjejer di apron bandara sesaat setelah Rizal keluar dari pesawat.

Arak yang merupakan minuman tradisional setempat disajikan untuk Rizal sebagai tanda persahabatan.

Tanpa ragu, Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menenggak arak yang diberikan tetua adat dalam cangkir kecil.

Rizal terkesan. "Lebih enak dari anggur Perancis," ujar Rizal di tenggakan perdananya.

Pada tenggakan kedua kesan lain hinggap.

"Enggak kalah dari anggur Perancis ini," lanjut dia.

Arak Larantuka merupakan minuman tradisional yang berasal dari pohon aren.

Di beberapa daerah, minuman tersebut memiliki nama lain, misalnya sopi di Timor dan moke di Flores.

Selain arak, Rizal Ramli juga disuguhi sirih pinang hingga rokok tradisional Larantuka yang terbuat dari tembakau dan dibalut kulit jagung.

Keduanya merupakan suguhan wajib sebagai penghormatan kepada tamu agung yang datang di Larantuka.

Sama halnya dengan arak, Rizal pun tanpa ragu mencicipi sirih pinang dan rokok tradisional Larantuka.

Sembari tersenyum lebar, ia pun berujar terkesan dengan sirih pinang. Bahkan ia akan mencoba mempromosikan rokok tradisional Larantuka.

"Kita bikin terkenal, Pak (rokok tradisional Larantuka)," ucap Rizal sembari tersenyum.

Seusai acara penyambutan secara adat tersebut, Rizal langsung masuk ke terminal Bandara Gewayantana dan langsung menuju Taman Kota, tempat pembukaan event balap sepeda Tour de Flores.

Dijadwalkan, pembukaan event tersebut akan dilaksanakan pada pukul 17.00 Wita.