Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda 33 Tahun Ini Tangkarkan Burung dengan Omzet Miliaran Rupiah

Kompas.com - 20/05/2016, 10:42 WIB

KOMPAS.com - Kicau burung bersahut-sahutan di rumah besar bergaya arsitektur campuran Jawa dan Bali nan megah di lereng bukit tandus yang banyak ditanami pohon jati itu.

Ada ratusan sangkar burung yang digantung di sekitar rumah milik Agung Trisnawanto.

Pemuda berusia 33 tahun ini populer sebagai pelopor pemberdayaan masyarakat di wilayah Pucung, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.

Agung memang orang yang lugu, dan berpenampilan sederhana. Namun, dari tangan dan pemikirannya, banyak warga di sekitarnya yang menuai jutaan rupiah dari bisnis burung ocehan seperti cucak rowo, murai batu, love bird, puter, dan perkutut.

"Kini, perputaran uang di empat dusun seperti Karangasem, Karangtalun, Jatirejo, Dengkeng, sudah mencapai hampir Rp 20 miliar per bulan dari bisnis jualan burung ini. Warga pun tidak ada yang menganggur dan terjerat pergaulan yang tidak sehat," kata Agung saat ditemui Tribun Jogja, Rabu (18/5/2016).

Agung mengatakan, jauh sebelum ikut mempelopori dusunnya menjadi salah satu kampung wisata penangkar burung dengan nama Wukirsari Bird Farm Indonesia, dia berjuang melawan kerasnya jalanan.

Bisnis burung yang dijalani pria yang tidak tamat SMP ini, berawal dari menjadi penjual burung keliling. Hal itu dilakukannya pada tahun 1998 silam.

Agung yang memang memiliki ketertarikan dalam bisnis burung kemudian merantau ke Madiun, Jawa Timur. Selama hampir tiga bulan dia berjualan dengan cara memikul banyak sangkar burung.

Jualan yang dilakukannya pun terus berpindah-pindah. Dia mengaku kulakan burung-burung dagangannya dari wilayah Yogyakara, Solo, Surabaya, Jakarta, dan lainnya. Beberapa didapatkannya dari wilayah Imogiri, tempat asalnya.

Jiwa bisnis yang terus menggelora, memaksa Agung untuk merantau di tempat yang lebih menantang. Bali, salah satu tempat berlabuhnya untuk membuktikan bahwa perantau bisa menaklukkan kerasnya dunia.

"Selama hampir satu tahun saya berada di Bali. Saya jualan di pinggir jalan, bahkan pernah ditegur yang punya tanah. Akhirnya saya disuruh mengontrak. Akhirnya, saya buat gubuk dari bambu, jualan burung dan pakan," katanya mengenang bisnis kecil-kecilan yang dijalaninya.

Keping demi keping rupiah pun dikumpulkan oleh Agung hingga akhirnya dia bisa memiliki modal untuk membangun kios di Kota Gianyar.

Bisnis burung miliknya pun terus berkembang, peminat dan pasar burung semakin bagus, hingga akhirnya dia membuka lagi di Teges Kangin, Ubud dan hingga kini, dia membuka kios lagi di Belah Batu dengan nama Usaha Dagang (UD) Maju Lancar.

Ajari Warga

Agung tak ingin berlama- lama di Bali. Begitu tiga kiosnya berjalan dan pengiriman bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan modern, dia kembali ke Imogiri. Dia ingin mempraktekkan hasil belajar menangkarkan burung dari Malang dan Solo.

"Awalnya saya menangkarkan kenari, saat itu, pangsa pasar burung ini cukup baik. Mulai dari tahun 2006, kemudian saya menangkarkan burung puter, perkutut dan parkit. Hasilnya, luar biasa dan sejak itu saya mulai menangkarkan burung dan bukan hanya menjadi penjual saja," kata Agung.

Kini di rumah Agung, beragam jenis burung ditangkarkan dalam kandang-kandang buatan.
Adapula jenis cucak rowo yang sepasangnya bisa tembus Rp 25 juta dan murai batu yang bisa menembus angka jutaan rupiah. Bahkan, ada jenis lovebird yang bisa tembus Rp 1 juta per ekor.

Ilmu yang dimiliki Agung pun tidak dipakainya sendiri. Warga di sekitarnya akhirnya mulai belajar dan menangkarkan burung mandiri.

Bahkan, Agung juga yang mempelopori sistem gaduh atau bagi hasil menangkarkan burung. Sistem ini diminati warga dengan modal saling percaya dan membangun usaha bersama.

Saat mengajari warganya menangkarkan burung, Ketua Wukirsari Bird Farm Indonesia ini tak pernah sedikitpun takut jika bisnisnya disaingi oleh warga lain.

Justru sebaliknya, dengan menangkarkan secara komunal, maka hasil yang didapatkan juga bagus.

"Saat ini, saya bisa memenuhi beragam permintaan dari wilayah Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Dengan banyaknya yang menangkarkan, maka justru membantu pemenuhan kebutuhan pasar," ucap bapak berputra satu ini.(Agung Ismiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com