JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor infrastruktur naik tinggi sepanjang sesi I perdagangan saham Senin (23/5/2016) sebesar 1,31 persen. Kenaikan sektor infrastruktur mendorong IHSG mantap mendaki jalur hijau.
Berdasarkan data RTI, IHSG di penutupan sesi I perdagangan saham mencapai level 4.737,95 atau naik 26,07 poin, atau naik 0,55 persen.
Sebelumnya, IHSG dibuka di harga 4.714,67 dan mencapai level tertinggi di 4.741,65. Kurva IHSG masih terlihat akan terus bergerak naik, di sesi II perdagangan saham hari ini.
Volume perdagangan mencapai 2,2 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,27 triliun.
Sebanyak 136 saham ditutup naik di jeda siang, sementara 91 saham turun dan 106 saham ditutup tetap atau tidak berubah.
Net foreign buy di semua papan perdagangan mencapai Rp 87,7 miliar.
Sektor infrastruktur tercatat naik 1,31 persen ke level 1.052,62. Disusul sektor pertambangan yang naik 0,75 persen dan konsumer yang naik 0,71 persen.
Beberapa saham penggerak bursa antara lain BMRI, TLKM, INTP, SCMA dan BBRI.
Sebelumnya, Samuel Sekuritas mengestimasi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan seiring penguatan bursa global. Namun, tekanan pada rupiah perlu diwaspadai.
Pada Jumat pekan lalu, bursa AS dan Eropa ditutup menguat. Dollar kuat bertahan, sementara harga minyak juga tertekan. Tekanan pelemahan rupiah masih bertahan, sebab data fundamental tidak mendukung.
"Pelemahan rupiah perlu diwaspadai, dimana saat ini telah berada pada level sekitar Rp 13.608 akibat penguatan dollar AS," tulis Samuel Sekuritas melalui akun Twitter-nya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.