JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara terus menerus memunculkan polemik.
Menipisnya bahan bakar fosil membuat pemerintah perlu melirik energi alternatif.
Ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan energi di kemudian hari.
Indonesia memiliki potensi thorium hingga 140.000 yang tersebar di berbagai daerah mulai dari Bangka hingga ke Sulawesi Barat.
Melihat besarnya potensi thorium sebagai salah satu sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangannya.
Potensi thorium yang besar di Indonesia dinilai dapat memasok kekurangan energi dalam negeri khususnya untuk industri.
"Kita kan ingin menjadi negara industri yang tangguh, tentu membutuhkan listrik yang sangat besar. Potensi seperti ini kenapa tidak kita manfaatkan. Tentu harus ada kajian mendalam tapi kita tidak boleh menutup diri," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Seminar Nasional Thorium sebagai Sumber Daya Revolusi Industri di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).
Menperin menyebut, Indonesia jangan menutup diri terhadap kemungkinan alternatif energi thorium untuk pembangkit listrik.
Potensi thorium yang besar di Indonesia bisa digunakan sebagai energi alternatif sehingga Indonesia tidak tertinggal dari negara tetangga.
"Jangan karena nuklir kita menjadi alergi. Sementara negara-negara lain membangun, lama-lama nanti akhirnya Malaysia bangun dan nanti kita beli dari sana. Baru nanti akhirnya kita kaget," tegas Saleh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.