Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Sawit Swadaya Rasakan Manfaat Bersertifikat RSPO

Kompas.com - 25/05/2016, 09:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Peneliti dari RSPO Imam A. El Marzuq menjelaskan, penjualan dari sertifikasi RSPO maksudnya yaitu virtual trading atau biasa disebut book and claim.

"Misalnya satu ton TBS setara satu lembar sertifikat. Kalau ada 5.500 ton TBS, berarti ada 5.500 lembar book and claim yang bisa diperdagangkan melalui platform Green Palm. Pembelinya bisa siapa saja," kata Imam.

Biasanya, kata dia, rate yang ditawarkan dalam lelang terbuka lebih baik dibandingkan perdagangan fisik. Umumnya, untuk tiap lembar sertifikat dibuka lelang dengan rate 2,5 dollar AS per lembar.

Tantangan Petani Swadaya

Imam mengungkapkan data RSPO per Mei 2016 menunjukkan, hingga saat ini baru ada tiga gabungan kelompok tani di Indonesia yang mengantongi sertifikasi RSPO.

"Pertama, Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah di Riau. Kedua, Koperasi Tani Maju di Sumatera Selatan. Dan ketiga, Gapoktan Tanjung Sehati, Jambi," kata Imam.

Jumlah petani sawit swadaya dari ketiganya mencapai 810 orang dengan luas lahan 1.972 Hektare.

Di Indonesia, petani yang dikategorikan petani swadaya yaitu mereka yang memiliki luas lahan garapan di bawah 25 Ha.

"Tantangan umum petani swadaya adalah masih banyak penggunaan bibit tidak bersertifikat, tingkat teknologi masih rendah, dokumentasi sangat terbatas, kelembagaan petani lemah, persoalan dana, dan ketersediaan pabrik pengolah TBS bersertifikat," pungkas Imam.

Kompas TV Pola Tanam Sawit Ini Lebih Ramah Lingkungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com