Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Agri Targetkan Pembangunan 20 Pabrik Biogas Hingga 2020

Kompas.com - 26/05/2016, 16:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Komitmen pemerintah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan mengoptimalisasi sumber-sumber energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sebenarnya telah mendapatkan banyak dukungan dari sektor swasta.

Sebut saja perusahaan-perusahaan sawit skala besar yang beberapa diantaranya telah turut mengolah limbah pabrik menjadi sumber energi listrik, seperti Asian Agri Group.

Raksasa sawit yang beroperasi di Sumatera Utara, Jambi, dan Riau itu hingga 2020 menargetkan pembangunan pabrik biogas sebanyak 20 unit, dengan nilai investasi mencapai 94 juta dollar AS.

"Tahun 2015 kita sudah membangun lima pabrik biogas untuk mereduksi gas rumah kaca. Pabrik sawit yang mengeluarkan limbah itu ditangkap oleh methan capture, dan diolah untuk menghasilkan listrik," kata Asrini Subrata, Head of Stakeholders Relation Asian Agri, saat kunjungan ke pabrik PT Inti Indosawit Subur milik Asian Agri Group, Rabu (25/5/2016).

Rini mengungkapkan, di Jambi sendiri baru ada satu pabrik biogas.

Pabrik tersebut merupakan pabrik biogas pertama yang beroperasi dari perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Empat pabrik biogas lainnya ada di Riau, dan Asahan, masing-masing dua unit.

Satu pabrik biogas dengan kapasitas 60 ton per jam bisa menghasilkan energi listrik sebesar 2 megawatt (MW).

Kebutuhan listrik di pabrik sawit sendiri tak lebih dari 700 kilowatt sehingga masih ada sisa atau kelebihan listrik (excess power) sebesar 1,3 MW.

Menurut Corporate Communication Asian Agri Group, Elly Mahesa Jenar, potensi listrik yang dihasilkan sebesar 2 MW tersebut mampu untuk menerangi 2.000 rumah.

Rencananya excess power yang ada akan dijual ke PLN.

"Sekarang ini masih dalam proses penjajakan dengan PLN. Tentu pemerintah harus memberikan dukungan karena di daerah sini masih sangat minim transmisi listriknya," ucap Elly.

 

Energi Terabaikan

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan baru satu persen dari potensi energi terbarukan yang dimanfaatkan.

Sebanyak 99 persen potensi energi dari panasbumi, hidro, bioenergi, surya, angin, dan laut belum dimanfaatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com