Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan AS Berselisih Soal Impor Baja

Kompas.com - 27/05/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China dan Amerika Serikat (AS) berselisih paham soal impor baja. China menyatakan AS telah merusak perdagangan setelah pemerintah AS menaikkan kewajiban pajak hingga 450 persen terhadap impor baja spesifik dari China.

Ini adalah langkah teranyar yang diambil AS untuk melawan impor baja dengan harga murah. Kebijakan pajak itu bertujuan memproteksi produksi domestik, adapun pajak lebih rendah akan dikenakan pada produk baja dari beberapa negara lain.

Selain itu, kebijakan pajak tersebut diumumkan sepekan setelah AS menaikkan pajak terhadap baja lempeng yang banyak digunakan dalam produksi mobil.

Pemerintah China menyatakan tak senang dengan kebijakan itu, yang disebut sebagai langkah tidak rasional dan dapat mengganggu kerja sama kedua negara.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memperjuangkan perlakuan yang adil dan untuk melindungi hak-hak perusahaan," ujar Menteri Perdagangan China seperti dikutip BBC, Kamis (26/5/2016).

AS pun memberlakukan pajak antara 3 hingga 92 persen terhadap baja anti korosi dari Italia, India, Korea Selatan, dan Taiwan.

Kebijakan pajak 450 persen terhadap produk baja China menggantikan pajak 256 persen yang diperkenalkan tahun lalu.

Produsen baja AS dan Eropa mengklaim bahwa produsen di China menjual baja dengan harga di bawah harga pasar dan akhirnya mengakibatkan distorsi di pasar global.

Namun, ini dibantah oleh China yang menyatakan tak memberlakukan politik dumping atau menjual barang di luar negeri lebih murah dibandingkan di dalam negeri. 

Kompas TV Ledakan Pabrik Baja Karawang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com