JAKARTA, KOMPAS.com – Penyambungan listrik (Getting Electricity) menjadi salah satu indikator kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EODB) dalam survei Bank Dunia. Saat ini Indonesia menempati posisi 46 dari 189 negara dilihat dari indikator ini.
Pemerintah menargetkan untuk perbaikan peringkat EODB 2017 dari 109 menjadi 50 besar, maka ranking indikator Getting Electricity harus naik menjadi di posisi 24.
Untuk itu, sejak Senin (23/5/2016), delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani berkunjung ke Washington D.C, untuk rapat dengan Bank Dunia.
Kepala Divisi Niaga PLN (Persero) Benny Marbun yang ikut dalam rombongan, kepada Kompas.com mengatakan, permintaan Indonesia agar prosedur penyambungan listrik dari lima menjadi tiga prosedur, dipersoalkan Bank Dunia.
“Salah satu diskusi alot adalah permintaan Indonesia agar dua dari lima prosedur Getting Electricity dijadikan satu, karena memang pelaksanaannya sekarang sekaligus dilakukan oleh kontraktor yang ditugaskan PLN dengan petugas PLN,” kata Benny, Jumat (27/5/2016).
Satu prosedur yang dihilangkan yaitu, survei. PLN menyampaikan ke Bank Dunia bahwa sekarang PLN di Jakarta dan Surabaya tidak lagi memerlukan survei kepada calon pelanggan saat pemasangan.
Sebabnya, di kedua kota tersebut PLN sudah mempunyai Geographical Information System (GIS) yang memungkinkan petugas PLN mengetahui kondisi jaringan di lokasi yang dimohonkan konsumen, tanpa petugas mendatangi.
Sementara itu, kedua prosedur yang ingin disatukan tersebut adalah “external works by electrical contractor” dan “final connection by PLN”.
Benny mengatakan, tim Bank Dunia tidak bisa menerima permintaan Indonesia, sebab menurut mereka ada dua kegiatan di sana.
“Nah, tim Indonesia protes karena sepertinya Bank Dunia punya standar ganda. Sebab, Bank Dunia pada surveinya di Korea Selatan menjadikan kedua kegiatan itu menjadi satu prosedur saja, yaitu ‘Receive external works, meter installation, and electricity flow’,” imbuh Benny.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.