KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) Igor Sinaga mengatakan, perbankan bisa turut serta membantu pengembangan potensi wisata melalui penyaluran kredit termasuk kredit usaha rakyat (KUR).
Menurut Tigor, proporsi pendapatan daerah dari sektor wisata masih di bawah 1 persen dari total PDRB NTT sebesar Rp 76,14 Triliun.
Padahal, NTT memiliki potensi wisata yang sangat besar. Diantaranya, wisata di Flores, Labuan Bajo dan Pulau Komodo.
"Demikian juga demikian potensi wisata kuliner dan kerajinan seperti tenun juga cukup besar," kata Tigor saat berbicara dalam diskusi media yang diselenggarakan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah NTT, bersama Bank Mandiri, Senin (30/5/2016).
Menurut Tigor, Bank Mandiri NTT juga menghimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan KUR untuk mengembangkan usahanya. Hal ini mengingat bunga KUR yang disalurkan bank sudah turun.
Salah satu bank penyalur KUR di NTT adalah Bank Mandiri. Target penyaluran KUR Bank Mandiri di NTT mencapai Rp 80 miliar.
Bunga KUR di Bank Mandiri saat ini sudah mencapai single digit, yakni 9 persen per tahun. Bunga yang tergolong rendah ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing usaha masyarakat.
Bank Mandiri
Secara nasional, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hingga akhir April 2016 telah menyalurkan Rp 5,8 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau 44,61 persen dari target.
Bank Mandiri sendiri menargetkan penyaluran KUR hingga akhir tahun 2016 dapat mencapai Rp 13 triliun. Dari total kredit tersebut sekitar Rp 10 triliun ditujukan untuk usaha mikro.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.