Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Barang Bekas Bikin Wanita Ini Jadi Miliarder

Kompas.com - 31/05/2016, 08:27 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Linda Lightman (53) tak pernah menyangka bisa jadi miliarder dari kegiatan yang iseng-iseng dilakukannya. Bermodal barang bekas, wanita yang tinggal di pinggiran Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, ini menghasilkan jutaan dollar AS per tahun.

Mulanya Linda memanfaatkan situs web toko online untuk menjual video game yang sudah tak lagi dipakai oleh anak lelakinya. Senang dengan hasil penjualan itu, dia pun coba-coba melego barang bekas lain.

"Kebanyakan orang tidak tahu bahwa di dalam rumah ada lebih dari 52 barang tak terpakai yang tergeletak begitu saja," ujar ibu dua anak yang sekarang memakai nama toko Linda’s Stuff ini, seperti ditulis Dailymail.co.uk, Kamis (3/9/2015).

Bila diuangkan, sebut Linda, barang-barang itu bisa bernilai sampai 3.000 dollar AS, setara sekitar Rp 40 juga memakai kurs sekarang.

elitedaily.com Linda Lightman yang memulai bisnis jual beli barang bekasnya di eBay dan semakin sukses.

Linda mulai coba-cobanya dari menjual barang-barang bekas miliknya sendiri, seperti pakaian, sepatu, dan aksesoris.

"Sebagai ibu rumah tangga, bukan berarti kegiatan terbatas, kan. Semua orang, termasuk ibu rumah tangga bisa melakukannya. Kita semua bisa mendapat banyak uang dari bisnis ini," ujar Linda.

Tak disangka, baru seminggu menjalani bisnis itu, Linda dihubungi teman-temannya untuk menjualkan juga barang-barang yang tidak terpakai di rumah mereka. Alasan teman-teman Linda, mereka tak punya waktu untuk menjual sendiri barang-barang bekas itu.

Perlahan bisnis coba-coba yang dilakukannya mulai dikenal orang, meskipun hanya lewat promosi mulut ke mulut. Banyak orang minta tolong pada Linda untuk menjualkan barang-barang bekas tak terpakai.

Tak terasa, pada 2006 Linda sudah mempekerjakan 20 karyawan. Melihat ada peluang bisnis yang bisa dijalankan dengan serius, Linda mulai mempelajari metode bisnis online.

Sekarang, setelah 15 tahun sejak dibukanya Linda’s Stuff, ia sudah menghasilkan 25 juta dollar AS. Angka itu senilai sekitar Rp333,325 miliar memakai kurs sekarang.

Tak sekadar jualan

Di Indonesia segelintir orang sudah mulai terinspirasi model bisnis barang bekas seperti yang dilakukan Linda. Terlebih lagi, deretan situs belanja online asal Indonesia mulai bisa dimanfaatkan.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas terhadap responden di 14 kota besar di Indonesia melalui telepon pada 9-11 April 2016, menyebutkan, setidaknya 16,3 persen di antaranya mengaku pernah menjual barang bekas melalui toko online.

Hasil lainnya, dua dari lima responden mengatakan barang bekas yang dijual melalui situs belanja lebih cepat laku. Tak hanya itu, sebagian besar juga menikmati mudahnya bertransaksi dengan pembeli. Bahkan, satu dari 10 responden merasa hampir semua jenis barang bekas yang mereka miliki dapat dijadikan uang segar.

www.shutterstock.com Ilustrasi belanja online

Banyaknya jenis barang bekas terlihat dari kategori barang yang disediakan sejumlah situs web belanja. Beberapa situs belanja biasanya menawarkan lebih dari lima kategori. Di antaranya, gadget, fashion, peralatan rumah tangga, dan hobi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com