Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Mengenal Reksa Dana "Endowment Fund"

Kompas.com - 31/05/2016, 09:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Menurut Investopedia, Endowment Fund adalah suatu dana investasi yang dibentuk oleh institusi di mana terdapat penarikan berkala yang digunakan untuk kegiatan operasi atau tujuan tertentu.

Dalam Bahasa Indonesia, Endowment Fund disebut Dana Abadi, merupakan suatu sarana investasi berkesinambungan yang hasilnya digunakan untuk tujuan-tujuan nirlaba seperti : bantuan korban bencana alam, pelestarian lingkungan hidup, keagamaan, budaya, pendidikan, serta tujuan nirlaba lainnya.

Meski ada kata “fund” dan “dana”, dana abadi ini bukanlah merupakan reksa dana sehingga secara spesifik tidak terdapat definisi endowment fund atau reksa dana berbasis sosial dalam peraturan BAPEPAM-LK ataupun peraturan OJK.

Meski demikian, terdapat beberapa manajer investasi yang membuat reksa dana yang memiliki misi sosial.

Pada dasarnya reksa dana ini dikelola dengan cara konvensional seperti halnya pada reksa dana, namun ada klausul dalam Kontrak Investasi Kolektif atau klausul antara manajer investasi dengan investor yang menyatakan bahwa sebagian dari biaya pengelolaan dan atau hasil investasi akan disumbangkan untuk tujuan sosial.

Proses ini sebenarnya mirip dengan cleansing dalam reksa dana syariah. Bedanya di reksa dana syariah dana yang disumbangkan berasal dari pendapatan yang sifatnya tidak syariah. Artinya, dana tersebut bisa ada bisa juga tidak ada.

Namun untuk endowment fund ini, karena disisihkan secara khusus, maka bisa dikatakan pasti ada.

(Baca: Investasi Reksa Dana Syariah, Aman, Mudah dan Menguntungkan)

Sebenarnya, reksa dana dengan misi sosial ini sudah muncul sejak bertahun-tahun yang lalu. Namun karena eksposnya kurang, maka relatif tidak begitu dikenal oleh masyarakat.

Ada juga reksa dana yang sudah tutup karena dana kelolaannya tidak begitu berkembang.

Berikut ini adalah beberapa reksa dana endowment fund yang terdapat di Indonesia :

PT. Bahana TCW Investment Management

Terdapat 5 reksa dana dari perusahaan yang digunakan sebagai endowment fund yaitu reksa dana Makara Abadi, Makara Prima dan reksa dana Ganesha Abadi untuk pengembangan di bidang pendidikan dan reksa dana Kehati Lestari dan Dana Ekuitas Andalan untuk pengembangan di bidang biodiversitas dan konservasi lingkungan

PT. First State Investment Indonesia

Terdapat 1 reksa dana yaitu reksa dana First State Indoequity PEKA Fund yang menyisihkan sebagian kekayaannya yang akan disalurkan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki tujuan program-program kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam dan lingkungan hidup.

PT. Panin Asset Management

Terdapat 1 reksa dana yaitu reksa dana Panin Dana Teladan yang menyisihkan sebagian dari biaya pengelolaan yang akan disalurkan untuk tujuan pengembangan pendidikan perguruan tinggi.

Sebagaimana yang saya sebutkan di atas, ekspos terhadap reksa dana bertujuan sosial di Indonesia teramat kurang. Bahkan terkadang informasi tersebut tidak dicantumkan dalam situs manajer investasinya.

Oleh karena itu, bisa saja terdapat reksa dana endowment fund lainnya yang terlewatkan di atas.

Perlu diperhatikan juga bahwa kerjasama antara manajer investasi dengan pengelola/penyalur dana sosial memiliki kontrak yang bisa berakhir. Untuk itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa reksa dana yang sebelumnya berupa endowment fund berubah menjadi reksa dana konvensional dan sebaliknya.

Meskipun memiliki tujuan sosial, pengelolaan pada reksa dana endowment fund juga sangat profesional karena jika hasilnya baik tentu akan semakin banyak investor yang berpartisipasi pada reksa dana tersebut.

Penyaluran dana sosial juga tidak mempengaruhi kinerja, karena yang biasanya didonasikan adalah sebagian dari biaya pengelolaan (management fee).

Namun ada beberapa skema endowment fund yang memungkinkan investor untuk mendonasikan hasil investasi dan atau pokok investasinya.

Tulisan ini juga bukan merupakan rekomendasi untuk membeli reksa dana di atas. Penyebutan nama reksa dana adalah untuk menguatkan opini penulis.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com