Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Bupati Semarang Luncurkan Program "Suka Bela"

Kompas.com - 02/06/2016, 11:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) januari 2016 lalu, ada kekhawatiran produk-produk lokal akan sulit bersaing dengan serbuan produk luar negeri

Guna melindungi produk-produk lokal Bupati Semarang Mundjirin meluncurkan program "Suka Bela" Kabupaten Semarang di halaman Kantor Distanbunhut Kabupaten Semarang, Rabu (1/6/2016) siang.

Program Suka Bela bertujuan agar produk-produk lokal Kabupaten Semarang dicintai dan dibeli oleh masyarakat Kabupaten Semarang.

"Suka Bela maknanya, jika kita suka Kabupaten Semarang kita harus mau membela Kabupaten Semarang. Kalau mau membela Kabupaten Semarang kita harus suka produk dan wisata Kabupaten Semarang," ungkap Ketua Program "Suka Bela" yang juga Asisten II Setda Kabupaten Semarang, Anang Dwinanta.

Anang mengatakan, kekhawatiran serbuan produk asing di Kabupaten Semarang bukanlah tanpa alasan. Sebab jumlah penduduk Kabupaten Semarang cukup besar, yakni mencapai 1 juta jiwa. Sehingga para pengusaha melihat potensi pasar yang luas untuk memasarkan produk-produk tertentu.

"Maka untuk membentengi serbuan produk barang maupiun jasa dari luar negeri, kita perlu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap produk-produk yang ada di Kabupaten Semarang. Termasuk tidak berwisata ke luar daerah sebelum pernah mengunjungi objek wisata di Kabupaten Semarang," ucapnya.

Peluncuran program "Suka Bela" tersebut diawali pembelian beras oleh Bupati Semarang Mundjirin dan PNS beberapa SKPD Kabupaten Semarang.

Beras yang dibeli adalah hasil produksi petani yang tergabung dalam Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Tani Subur Kelurahan Tambakboyo Ambarawa dan LDPM Mandiri Desa Ngrapah Banyubiru.

Keberadaan LPDM di Kabupaten Semarang selama ini dibina oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang.

"Jangan takut adanya MEA, jangan minder. Yang penting mutunya dijaga, karena dalam persaingan yang dilihat mutunya," kata Mundjirin.

Bupati Semarang dalam sambutannya mengatakan produk lokal bisa unggul dari produk luar bila masyarakat mau membela dan membeli produknya sendiri.

Ia meminta peluncuran program Suka Bela tersebut bukan sebatas seremonial, akan tetapi harus didukung oleh semua stake holder yang ada di Kabupaten Semarang.

"Kalau satu bulan satu PNS 10 kilo saja, berarti sudah 90 ton beras petani kita terserap. Kalau kita mau bela dan beli produk sendiri tentu bisa unggul dari produk luar," ujarnya.

Kompas TV Pertama Kalinya, Harga Gula Melewati Rp 15.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Melonjak, Simak Harga Emas Terbaru di Pegadaian 16 Juni 2024

Melonjak, Simak Harga Emas Terbaru di Pegadaian 16 Juni 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com