Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemahaman Masyarakat tentang Unit Link Masih Rendah

Kompas.com - 04/06/2016, 20:04 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Unit Link adalah merupakan salah satu jenis asuransi dengan dua kantung, satu untuk kantung proteksi dan satu lagi kantung investasi. Nantinya uang premi yang dibayarkan akan dibagi dua, sebagian untuk membayar proteksi dan sebagian ditempatkan untuk investasi. Sehingga, selain mendapatkan proteksi nantinya juga mendapatkan imbal hasil dari investasi yang ditanamkan.

Namun, pemahaman masyarakat tentang unit link sampai saat ini masih rendah. Makanya,  banyak yang menjadi korban agen-agen asuransi yang tidak kompeten.

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo mengakui banyak masyarakat di Indonesia yang belum paham benar tentang produk asuransi jiwa unit link ini. "Belum semua masyarakat paham tentang karakteristik unit link itu sendiri. Agen asuransi bilang bahwa ini (unit link) sama seperti tabungan, padahal tidak," ujar Anto di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/6/2016).

Anto menjelaskan kebanyakan masyarakat masih beranggapan bahwa produk unit link adalah tabungan yang mendapatkan bunga dalam periode tertentu. Padahal, menurut Anto produk unit link itu adalah produk asuransi yang di dalamnya juga terdapat unsur investasi dan menghasilkan keuntungan tidak tetap (fluktuatif) sesuai kondisi ekonomi. "Minimnya informasi dan rendahnya literasi keuangan masyarakat membuat produk ini banyak disalahpahami dan dikeluhkan karena itu konsumen mesti cermat saat membelinya," pungkas Anto

Berdasarkan data OJK, hanya 21,8 persen masyarakat yang paham terhadap layanan jasa keuangan (financial literacy). Sebanyak 78,2 persen masyarakat masih mudah menjadi korban penawaran produk oleh agen-agen yang belum kompeten.    

Maka dari itulah, dalam permasalahan itu OJK mewajibkan kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat menjelaskan dengan baik dan jelas produk yang dijual oleh perusahaan. "Kami ingin memastikan agen dapat menjelaskan itu (unit link) kepada konsumen, tapi ini memang masih belum baik," kata Anto.  

OJK mencatat sampai saat ini, jumlah pengaduan konsumen sebanyak 24 persen dari total 3.700 pengaduan berasal dari sektor asuransi. Kasus yang ditangani Badan Media Asuransi Indonesia (BMAI), jumlah pengaduan yang diterima mencapai 577 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com