Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupakan Kedaulatan Pangan jika Kesejahteraan Petani Terabaikan

Kompas.com - 06/06/2016, 19:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Tani Indonesia (Fortani) Wayan Supadno mengatakan, pemerintah belum menunjukkan keberpihakan pada sektor pertanian, terutama profesi petani.

Padahal, salah satu visi dari pemerintah saat ini adalah menciptakan kedaulatan pangan. 

"Jangan bermimpi bisa mencapai kedaulatan pangan nasional kalau para petani dan peternak kesejahteraannya tidak diperhatikan," kata Wayan, dalam diskusi INDEF, di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Wayan menilai, pemerintah sudah seharusnya memberikan dukungan kepada para petani dan meningkatkan kesejahteraan para petani.

Dengan perhatian yang lebih maka petani akan lebih fokus menjalani profesinya sebagai petani dan tidak meninggalkannya.

"Saat harga komoditas anjlok, pemerintah tidak membantu petani untuk menjaga agar stabil. Namun, saat harga tinggi, pemerintah langsung menurunkannya dengan operasi pasar," jelas Wayan.

Menurut Wayan, kondisi tersebut membuat petani meninggalkan profesi yang digeluti.

Dampak dari hal tersebut adalah berkurangnya produksi komoditas pokok dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang berujung pada kebijakan impor komoditas.

Pemerintah harus melahirkan petani muda dan memberikan berbagai insentif untuk mendorong kegiatan pertanian dan peternakan yang berujung pada peningkatan produksi komoditas.

"Lahirkan petani muda yang punya integritas dan semangat yang tinggi, berikan pembiayaan melalui bank pertanian, kalau ada investor baru cetak sawah 500 hektar beri stimulus," tegas Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com