Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bijaksana Investasi Reksa Dana Dengan Modal Pinjaman?

Kompas.com - 07/06/2016, 09:00 WIB
Rudiyanto

Penulis

Di reksa dana tidak cocok untuk menggunakan trading karena persentase fluktuasi harganya tidak sebesar saham sehingga tidak mendukung untuk dilakukan trading. Selain itu, transaksi keluar masuk yang terlalu sering dan jumlahnya besar sedikit banyak akan “mengganggu” manajer investasi dalam melakukan pembentukan portofolio.

Penggunaan pinjaman untuk meningkatkan hasil lebih cocok dilakukan pada investasi dengan pendekatan trading. Sebab pinjaman yang diambil segera dikembalikan berikut bunganya dalam waktu cepat sehingga bunga tidak terakumulasi dalam jumlah besar.

Dalam investasi reksa dana yang umumnya jangka panjang, apabila menggunakan pinjaman maka tentu ada kewajiban untuk membayar bunga dan pokok pinjaman tersebut. Belum tentu pada saat pembayaran pokok dan bunga pinjaman jatuh tempo harga reksa dana naik sehingga bisa jadi investor harus menjualnya ketika harga sedang rugi.

Kedua, tidak ada instansi resmi yang bisa memberikan pinjaman. Pemberian pinjaman untuk investasi reksa dana belum umum. Manajer Investasi sebagai pengelola reksa dana secara peraturan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan usaha selain pengelolaan dan pemasaran.

Dengan kata lain, perusahaan manajer investasi tidak dapat memberikan pinjaman. Hal ini berbeda dengan investasi saham dimana investor bisa meminjam dari perusahaan sekuritas.

Untuk bank sebagai agen penjual, sepengetahuan saya pemberian pinjaman untuk transaksi reksa dana juga masih belum ada. Kalaupun ada yang bisa melakukan pinjaman, biasanya menggunakan pinjaman multiguna atau pinjaman kredit tanpa agunan yang bunganya relatif lebih tinggi.

Untuk itu, dibutuhkan kenaikan yang sangat tinggi pada reksa dana agar bisa mengkompensasi bunga tersebut.

Kesimpulannya, adalah tidak bijaksana jika anda menggunakan pinjaman sebagai modal untuk melakukan investasi reksa dana. Perlu diketahui juga bahwa sekarang terdapat reksa dana mikro yang memungkinkan anda berinvestasi mulai dari Rp 100.000.

Cara investasi yang baik adalah membuat suatu rencana keuangan masa depan yang komprehensif dan kemudian menyisihkan sebagian penghasilan ke reksa dana untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan cara demikian, anda bisa tetap mencapai tujuan keuangan melalui investasi reksa dana tanpa harus terlilit hutang.

Demikian artikel ini semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com