Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Mamin Berskala Menengah ke Bawah Tumbuh Subur di Gresik

Kompas.com - 07/06/2016, 11:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Industri Makanan dan Minuman (Mamin), memang menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mencatat, saat ini setidaknya ada sekitar 1.600 industri Mamin berskala menengah ke bawah yang berkembang di Kota Giri.

“Memang ada yang sudah mati dan tidak berproduksi lagi. Namun, banyak pula yang lahir dan tumbuh menjadi besar," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Farmasi dan Mamin Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik Sya’i, Senin (6/6/2016).

Menurut catatan Pemkab Gresik, sepanjang Januari-Maret 2016 kemarin, sebanyak 160 usaha baru Mamin sudah mengajukan dokumen permohonan untuk membuka usaha.

Menurut Sya'i, para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Mamin memang unik dan kreatif. Mereka menghasilkan beragam produk yang menarik, di mana dari sisi kemasan, juga tidak kalah bersaing bila dibanding dengan daerah lain.

“Sehingga tidak mengherankan, jika di tahun ini ada dua investor luar daerah yang menyatakan, bakal membantu memasarkan produk Mamin di Gresik,” jelasnya.

Menurut Sya’i, untuk IKM Mamin di Kabupaten Gresik, sejauh ini masih didominasi oleh jenis minuman. Produk berbahan ikan juga mendominasi. Selain itu, ada banyak pula jenis kue.

Dari 160 IKM baru yang sudah mengajukan permohonan izin usahanya, sebanyak 20 persen merupakan IKM Mamin yang memproduksi minuman tradisional, dengan berbahan baku temulawak dan kencur.

"Kami memang bekerja sama dengan Diskoperindag (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan), mendorong pertumbuhan pelaku usaha. Salah satunya memberikan kemudahan dan bimbingan, terkait pembuatan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT),” beber Sya’i.

Ia lantas memaparkan, jika program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diterapkan, memang sedikit membawa perubahan.

Karena saat ini, pengajuan izin usaha baru harus melampirkan NPWP. Program ini sudah berlangsung mulai 2016, meski pihaknya yakin kebijakan itu tidak banyak berdampak pada sektor IKM.

“Kami tidak hanya diam saja, dengan terus melakukan pengawasan terhadap produk Mamin yang beredar. Selain itu, Dinkes Gresik juga gencar melakukan sidak ke sekolah dan pasar, untuk mencegah kemungkinan menyebarnya zat-zat berbahaya dalam IKM Mamin,” pungkasnya.

Sidak Dinkes Gresik tersebut dalam mencegah kemungkinan menyebarnya zat-zat berbahaya, diakui Sya’i, tertolong dengan keberadaan alat Food Security Kit.

Alat yang dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu, mulai dioperasikan sejak Bulan Januari 2016 lalu, untuk menyurvei produk IKM-IKM yang baru lahir.

Kompas TV Diskon Pajak Berlaku Mulai 8 Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com