Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Bakal Hengkang dari 10 Negara, Ada Apa?

Kompas.com - 07/06/2016, 16:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan minyak global Royal Dutch Shell menyatakan akan menghentikan operasional minyak dan gas di 10 negara.

Ini adalah bagian dari pemangkasan biaya dan untuk membidik fokus terkait akuisisi BG Group senilai 54 miliar dollar AS.

Pada bulan Februari 2016 lalu, Shell menyatakan target belanja tahunan mencapai 25 miliar hingga 30 miliar dollar AS.

Shell juga menurunkan rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) menjadi 29 miliar dollar AS dari sebelumnya 35 miliar dollar AS.

CEO Shell Ben van Beurden berharap, pemangkasan operasional ini akan membantu mendorong kinerja saham Shell.

Pasalnya, performa saham perusahaan minyak Inggris-Belanda itu merosot setelah akuisisi BG diumumkan pada April 2015.

Menurut van Beurden, Shell akan fokus pada pertumbuhan jangka pendek pada proyek laut dalam di Brasil dan Teluk Meksiko.

Produksi minyak laut dalam dapat meningkat dua kali lipat menjadi sekitar ekivalen 900.000 barel minyak per hari pada tahun 2020 mendatang.

"Strategi kami harus berujung pada perusahaan yang lebih ramping, dengan posisi fundamental menguntungkan, dan intensitas modal yang lebih rendah. Hari ini kita memulai transformasi Shell," ungkap van Beurden.

Salah satu sumber penghematan biaya yang dilakukan Shell adalah memangkas 12.500 karyawan tahun ini.

Pemangkasan karyawan akan dilakukan di beberapa operasional yang saling bersinggungan termasuk di Australia, Brasil, dan Laut Utara.

Meskipun demikian, tidak jelas negara mana saja yang dimaksud dengan 10 negara yang akan ditinggalkan oleh Shell.

Kabarnya, Shell bakal menjual asetnya di Gabon, negara di Afrika Barat. Shell berencana menjual aset-aset di seluruh dunia senilai 30 miliar dollar AS hingga tahun 2018.

Operasional di 5 hingga 10 negara dapat menurunkan beban pada laporan kinerja keuangan Shell.

Selain itu, Shell juga kabarnya bakal melakukan buyback saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com