Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dedy Dahlan
Passion Coach

Passion coach yang juga penulis best seller dari buku Broken, Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit. Gaya penulisan dan gaya panggungnya jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.
Instagram dan Twitter @dedydahlan
YouTube Dedy Dahlan

Dari Mana Duitnya APP dan Game Developer?

Kompas.com - 08/06/2016, 04:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorErlangga Djumena

KOMPAS.com - Setiap hari, tangan kita tidak pernah lepas dari smartphone.

Digunakan untuk berbagai fungsi, smartphone sudah seperti tangan ketiga yang serba bisa. Mulai dari dipakai telepon, dipakai untuk bekerja, dipakai untuk menandatangani dokumen, dipakai untuk memesan makanan, untuk memanggil kendaraan umum, mencari lokasi, sampai untuk bermain game dan mengisi waktu luang dengan nonton film.

Mungkin yang enggak bisa dilakukan smartphone kita cuma cuci piring saja. Makanya si Inem merasa aman dan nggak tersaingi dengan smartphone.

Semua fungsi ini dimungkinkan berkat aplikasi- aplikasi luar biasa di dalam smartphone kita, yang biasa disebut dengan panggilan sayang, “App”.

Saking lengkapnya dan bervariasinya app- app smartphone, sampai ada istilah, “Apapun itu, pasti ada appnya buat itu.”

Tapi kita juga mungkin menyadari kalau app- app dan app game itu banyak yang gratisan, atau dihargai sangat murah! Jadi sebenarnya, darimana App dan Game Developer ini mendapatkan uangnya?

Sebenarnya ada beberapa cara App dan Game developer bisa mendapatkan uangnya. Misalnya:

Pertama, Aplikasi Publik

Dalam aplikasi yang dibuat untuk publik sendiri, platform ataupun game, ada beberapa business model berbeda.

  • Paid App, dimana pembeli dan pengunduh aplikasi itu membayar langsung setiap kali mengunduh aplikasi yang dia mau.
  • Freemium, dimana proses mengunduh aplikasi itu gratis. Tapi beberapa dibatasi dalam bentuk fitur atau waktu, hingga Anda membayar.
  • In App Purchase, dimana mengunduh gratis, tapi ada item yang perlu dibeli secara terpisah di dalam aplikasi- aplikasi itu. Model ini biasanya dipakai dalam game.
  • Full free with Ad, dimana mengunduh dan menggunakannya full gratis, tapi dengan iklan. Dimana penghitungan iklannya mirip dengan pada YouTube, yaitu dengan CPM (Cost per mille) atau CPC (Cost per click).

Kedua, Aplikasi B2B atau berdasarkan Pesanan

Dari sistem ini, app developer langsung membuatkan aplikasi atau game smartphone dan platform untuk perusahaan, yang berarti app developer mendapatkan pembayaran langsung saat app dan app game nya selesai.

Ketiga, Sebagai Freelancer

Meledaknya industri teknologi dan software, khusunya mobile app, membuat besarnya kebutuhan akan app dan game app developer juga meledak besar. Artinya, para individual atau bahkan tim developer ini seringkali menjual jasanya sebagai freelancer di situs- situs online job market, seperti Freelancer.com, Fiverr.com, dan sejenisnya.

Selain itu, beberapa app developer, baik individual dan tim, juga seringkali mengembangkan appnya dengan gratis, menanggung semua kerugian awal, dengan tujuan untuk memperluas jangkauan dan menambah user sebanyak- banyaknya. Rugi? Biarin aja! Semua demi jumlah user dan traffic pengguna appnya.

Kenapa mereka melakukan ini? Karena tujuan akhirnya adalah menjual app dan perusahaan startupnya pada investor terbesar, atau mencari venture capital yang akan tergoda melihat usernya yang menumpuk, yang menyebabkan valuasi nya meningkat.

Itulah beberapa sumber uang dan income app developer.

 

DOKUMEN PRIBADI Dedy Dahlan
*Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit, yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan.
Website: http://www.dedydahlan.com

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com