Demi Keluarga dan Hobi
Heru Krisna (41), memulai hidup di Jakarta sebagai seorang sales sebuah perusahaan yang menjual sistem keamanan. Dari situ, ia kemudian berpindah karier menjadi supervisor pada perusahaan distributor telepon seluler.
Alasan utamanya untuk berani keluar dari kolam lama adalah ingin punya banyak waktu untuk keluarga, untuk bermusik yang menjadi dunianya sejak remaja, dan lebih banyak punya waktu untuk berkegiatan sosial dan religi.
Berbekal penguasaan teknis di dunia sistem keamanan (security system), keahlian dalam presentasi dan negosiasi, dan jaringan yang sudah dibangun, pada tahun 2007 ia mendirikan PT Axia Prima Sejahtera, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan sistem keamanan terintegrasi.
Keputusannya untuk memulai bisnis justru ketika ia masih muda adalah, jika sampai mengalami kegagalan dalam berbisnis, ia masih bisa kembali lagi bekerja di jalur profesional dengan keahlian yang dimilikinya.
Tapi justru karena keyakinannya bahwa dunia bisnis ini akan membuat waktunya untuk keluarga dan untuk kegiatan bermusik jadi lebih banyak, di tahun-tahun awal perusahaan berdiri, ia membangun fondasi yang kokoh, mulai dari penguatan skill dan attitude karyawannya, perluasan jaringan, sampai dengan pemetaan client/customer yang cermat.
Latar belakang pendidikan di bidang elektronika dan instrumentasi di Universitas Gadjah Mada juga berkontribusi besar atas keyakinannya akan berhasil di bisnis ini.
Hingga hampir 10 tahun sejak berdiri, perusahaan yang dibangun Heru kini telah memegang hak distributorship untuk puluhan merek peralatan sistem keamanan dan menjadi perusahaan aplikator sistem keamanan dengan klien tersebar di seluruh negeri.
Sementara untuk mendukung hobinya bermusik dan menemukan bibit-bibit musikus, ia juga mendirikan Micvi Entertainment, sebuah label musik.
Saat ini, label ini mengelola artis cilik Calista Amadea dan group musik kanak-kanak Lovely Kids.
Cita-citanya saat ini adalah menemukan anak-anak atau membangun group vokal anak laki-laki.
Ia mendistribusikan CD lagu-lagunya melalui jaringan Toko Gramedia, sedangkan untuk versi digitalnya bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Perancis yang memiliki lebih dari 30 channel digital.
Lompatan Mengagetkan
Dibandingkan Cynthia atau Heru, keputusan Michael Ginarto (33) untuk melompat ke kolam entrepreneurship malah lebih mengagetkan sebagian besar kolega dan rekan bisnisnya.
Sebelum memulai bisnisnya sendiri, dia adalah Country Director untuk Crown Group Indonesia. Ini adalah perusahaan properti terkemuka di Australia yang didirikan oleh pengusaha asal Indonesia, Iwan Sunito.
Di perusahaan ini, Michael bersama timnya berhasil menorehkan prestasi yang tak kecil. Suatu saat, Crown Group berhasil mencatat penjualan senilai kurang lebih 3,8 triliun rupiah hanya dalam waktu satu hari.
Suatu malam, sebuah peristiwa rohani menghampirinya. Ia merasa ditunjukkan sebuah visi oleh Tuhan untuk membangun sebuah wadah untuk membantu lebih anak-anak terlantar dan anak-anak difabel. Tercenung dia mendapatkan peristiwa semacam itu.