Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Bagaimana Kinerja Industri Asuransi Jiwa?

Kompas.com - 10/06/2016, 21:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2015 bukanlah tahun yang menguntungkan bagi perekonomian, yang terasa imbasnya hingga kuartal pertama tahun 2016.

Dengan perekonomian yang melambat, bagaimana kinerja industri asuransi jiwa nasional?

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menjelaskan, secara umum kinerja industri asuransi jiwa membaik dibandingkan tahun 2015.

Akan tetapi, ia tidak memberikan penjelasan terperinci terkait kinerja industri asuransi jiwa.

"Membaik dari tahun lalu, ini (dilihat) dari jumlah premi yang baru," kata Hendrisman di sela-sela acara buka puasa bersama Pengajian Asuransi Indonesia di Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Menurut Hendrisman, jumlah premi baru terlihat meningkat pada asuransi jiwa individu atau perorangan dengan kategori mikro ke atas.

Sementara itu, jumlah premi baru untuk asuransi mikro belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Hendrisman mengungkapkan, lemahnya jumlah premi baru untuk produk asuransi mikro disebabkan penetrasi pasar yang belum bagus.

Namun begitu, ia menyatakan industri asuransi jiwa sendiri sudah memasarkan dan mensosialisasikan produk asuransi mikro tersebut.

Adapun tantangan industri asuransi jiwa tahun ini diakui Hendrisman adalah persaingan yang semakin ketat.

Pasalnya, semakin banyak perusahaan asuransi yang terjun ke bisnis asuransi jiwa yang memang menjanjikan.

"Pasar semakin kompetitif, pemain semakin banyak. Pasar (asuransi jiwa) individual akan menjadi sangat penuh persaingan. Makin banyak yang baru dan agen-agennya semakin banyak," terang Hendrisman.

Per Desember 2015, pendapatan premi industri mencapai Rp 102,42 triliun.

Capaian itu turun 9,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan perolehan premi industri asuransi jiwa sepanjang 2014 yang tercatat sebesar Rp 112,88 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com