KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Minggu (12/6/2016) berkunjung ke tambak pegaraman di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kunjungannya, Susi didampingi oleh sejumlah pejabat eselon I-KKP, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, serta Direktur Utama PT Garam (Persero) R Achmad Budiono.
Susi menyampaikan, pemerintah ingin mencapai swasembada garam, dan petambak garam memperoleh harga jual yang baik.
"Tapi yang terjadi saat ini, petani garam panen, ada impor masuk," sesal Susi.
Tentu saja, Susi melanjutkan, agar produksi garam rakyat bisa diserap industri, maka perlu perbaikan kualitas hasil garam. "KKP akan bantu dengan membranisasi," ucap Susi.
Dia pun berharap pada BUMN, PT Garam (Persero) untuk lebih banyak bekerjasama dengan petani garam rakyat, seperti yang dilakukan di Desa Bipolo tersebut.
"PT Garam menjadi ujung tombak swasbada garam nasional," tegas Susi.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Achmad Budiono mengatakan luas area tambak garam di Desa Bipolo mencapai 400 hektare. Akan tetapi, ada potensi sampai 7.700 hektare di Teluk Kupang.
"Kapasitas produksi di Bipolo ini antara 36.000 hingga 40.000 ton per tahun. Tapi kita akan melakukan perluasan (lebih dari 400 ha)," kata Achmad.
Menurut dia, hasil produksi garam di Bipolo sudah mencapai syarat industri, yakni mencapai kadar NaCl hingga 97 persen. Secara nasional, PT Garam menargetkan mampu mencukupi kebutuhan industri hingga 700.000 ton.
"Kalau untuk kebutuhan aneka pangan, yang sekitar 450.000 ton, produksi PT Garam sudah cukup," ucap Achmad.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.