Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Sederhana untuk Mengajarkan Keuangan kepada Anak-Anak

Kompas.com - 12/06/2016, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah kamu memiliki anak atau saudara yang masih kecil? Usia anak-anak merupakan usia yang tepat untuk mengajarkan kedisiplinan keuangan sejak dini, karena kebiasaan dari kecil cenderung dibawa hingga besar.

Disiplin keuangan ini tentu akan bermanfaat ketika kelak mereka telah dewasa dan terjun ke masyarakat.

Berbeda dengan orang dewasa, pelajaran keuangan untuk anak-anak tidak perlu dilakukan dengan menjejakan berbagai teori ekonomi dan keuangan.

Pelajaran praktek merupakan pelajaran keuangan yang paling tepat diberikan untuk anak-anak. Nah, simak cara sederhana untuk mengajarkan keuangan kepada anak-anak berikut:

1. Pakai celengan untuk wadah menabung
Wadah yang cocok digunakan oleh anak-anak ialah celengan. Ajarkan kepada anak kamu untuk menabung uang dan bonus yang ia peroleh dari kamu dan konsep perhitungannya secara sederhana.

Kalau kamu memberikannya Rp 20 ribu setiap kali anak selesai membantu membereskan rumah dan ia membantu kamu sebanyak 5 kali dalam satu minggu, maka dia akan menabung sebesar Rp 400 ribu dalam satu bulan.

Kalau dia ingin memiliki mainan atau mengumpulkan modal sebanyak Rp 1 juta, maka ia akan mendapatkannya dalam 5 bulan ke depan.

2. Ajarkan mencatat arus kas secara sederhana
Jelaskan secara sederhana tentang konsep uang masuk dan uang keluar. Kamu bisa memberikan buku khusus kepada anak kamu untuk mencontohkan cara disiplin mencatat pengeluaran seperti makanan dan membeli mainan di buku.

Kamu juga bisa mencontohkan cara mencatatkan pemasukan seperti uang jajan atau tambahan uang saku dari membantu kegiatan di rumah.

3. Berikan imbalan atas prestasi
Kamu bisa membuat kesepakatan dengan anak Kamu bahwa dia akan mendapatkan uang dari membantu pekerjaan rumah dan bonus apabila berhasil mendapatkan nilai ulangan di atas 90 berturut-turut.

Ingatkan bahwa uang yang dikumpulkan bisa ditabung atau bahkan memulai usaha kecilnya langsung setelah terkumpul.

4. Ajari cara berhemat sederhana
Ada banyak cara sederhana untuk berhemat yang dapat diajarkan kepada anak-anak. Misanya, setiap habis mencuci tangan dan mandi, pastikan agar keran air atau shower dimatikan untuk mencegah pemborosan air.

Kamu juga bisa mengajarkan untuk mematikan lampu meja sehabis belajar dan lampu ruangan saat akan tidur untuk menghemat listrik sekaligus membuat tidur lebih nyenyak.

5. Biarkan dia terlibat dalam bisnis Kamu
Kalau kamu memiliki bisnis sendiri, sekecil apapun skalanya, ajarkan kepada anak kamu cara menjalankan bisnis tersebut dengan sederhana.

Kamu bisa bermain peran bersama dengan dia untuk lebih mudah mengenalkan sistem bisnis kamu dan melibatkannya sungguhan dalam berbisnis.

Kompas TV Menabung Per Hari Rp 20.000, Pedagang Kelontong Naik Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com