Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bus Tadinya 'Manual' Jadi 'Matic', Luar Biasa!"

Kompas.com - 13/06/2016, 20:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Raharjo tidak habis pikir ada bus yang transmisinya diubah dari manual menjadi matic oleh oknum perusahaan otobus (PO).

"Yang tadinya manual jadi matic, luar biasa," ujar Pudji saat berbicara di hadapan ratusan pengusaha otobus di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Ia heran ada orang-orang kreatif yang justru menggunakan kekreatifannya untuk hal-hal yang tidak perlu.

Bahkan, mengubah transmisi manual ke matic sangat berisiko terhadap keselamatan.

Kemenhub meminta para penguaha PO bisa mengawasi pihak-pihak yang dengan sengaja mengubah transmisi bus seenaknya.

"Saya tahu ada transmisi yang diubah dari manual ke matic. Anda tahu?," tanya Pudji kepada para pengusaha OP.

Sebelumnya, Pudji melakukan sidak pemeriksan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Leuwi Panjang, Bandung, Sabtu (11/6/2016).

Pemeriksaan uji kelaikan tersebut dalam rangka persiapan angkutan mudik Lebaran 2016.

Saat melakukan pemeriksaan, sejumlah bus kedapatan tidak layak jalan lantaran berbagai hal.

Salah satu temuan yang dianggap fatal adalah digantinya transmisi manual kendaraan menjadi matic oleh operator bus.

"Koplingnya ada. Jadi ada gas, rem, dan kopling. Tapi ternyata koplingnya mati," ucap Pudji.

Lantaran temuan itu, Kemenhub melarang bus-bus tersebut beroperasi sampai transmisinya dikembalikan ke manual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com