Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Menyiapkan Rencana Pendidikan: Tabungan Pendidikan, Asuransi Pendidikan, atau Reksa Dana?

Kompas.com - 14/06/2016, 09:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena perlindungan asuransi yang lebih komprehensif tersebut, dana yang diinvestasikan harus dipotong sebagian untuk membayar premi. Akibatnya hasil pengembangannya menjadi tidak maksimal.

Baik tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.

Hasil pengembangan dari tabungan pendidikan relatif bisa diperkirakan walaupun hasilnya tidak begitu besar. Sementara asuransi pendidikan memberikan perlindungan asuransi yang komprehensif sementara itu potongan preminya cukup besar sehingga hasil investasinya kurang maksimal.

Yang menjadi persoalan dalam menyiapkan rencana pendidikan anak selain proteksi atas risiko ketidakpastian adalah tingkat inflasi pendidikan yang relatif tinggi. Kenaikan biaya pendidikan di perguruan tinggi swasta yang bagus ataupun di SMP – SMA unggulan bisa mencapai 10-15 persen setiap tahunnya. Belum lagi biaya-biaya lain selama masa sekolah.

Hal ini tentu akan menjadi kendala apabila hasil pengembangan dana di tabungan dan asuransi pendidikan kurang maksimal. Untuk mendapatkan hasil pengembangan yang setara atau bahkan lebih baik daripada inflasi, salah satu alternatifnya adalah melalui investasi reksa dana.

Dibandingkan tabungan dan asuransi pendidikan, 100 persen dari dana yang disetorkan ke reksa dana seluruhnya digunakan untuk pengembangan. Dengan demikian hasil

pengembangannya juga akan lebih maksimal meskipun hal ini juga menjadi kelemahannya yaitu tidak terdapat asuransi.

Produk ini cocok untuk orang tua yang lebih fokus pada hasil pengembangan dibandingkan perlindungan.

Pilihan produknya juga lebih beragam sesuai dengan jangka waktu dana dana pendidikan anak tersebut akan digunakan.

Terdapat reksa dana pasar uang untuk tujuan kurang dari 1 tahun, reksa dana pendapatan tetap untuk 1 – 3 tahun, reksa dana campuran untuk 3–5 tahun dan reksa dana saham untuk di atas 5 tahun.

Karena merupakan kegiatan investasi, investor harus menyadari bahwa terdapat risiko hasil pengembangan di bawah tingkat inflasi atau bahkan mengalami kerugian ketika kondisi ekonomi sedang kurang baik.

Namun di satu sisi, karena mengambil risiko tersebut diharapkan hasil investasi akan berkembang maksimal dalam jangka panjang.

Kesimpulannya, untuk anda yang menginginkan kestabilan dan memiliki dana relatif besar, dapat memilih tabungan pendidikan.

Bagi Anda yang khawatir akan risiko dan membutuhkan perlindungan, bisa memilih asuransi pendidikan anak. Untuk anda yang ingin memaksimalkan hasil pengembangan bisa memilih reksa dana.

Demikian, semoga artikel ini bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com