Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, BTPN Ingin Punya 75.000 Agen Laku Pandai BTPN Wow

Kompas.com - 15/06/2016, 07:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Anika Faisal mengatakan, saat ini perseroan tengah fokus mengembangkan layanan keuangan tanpa kantor alias laku pandai perseroan, yakni BTPN Wow.

Hingga Mei 2016, jumlah agen BTPN Wow mencapai 32.000 agen.

"Jumlah agen saat ini ada 32.000 agen. Jumlah nasabah BTPN Wow ada 480.000," kata Anika saat berbuka puasa dengan awak media di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Adapun hingga tahun 2017 mendatang, BTPN ingin memiliki 75.000 agen BTPN Wow.

Menurut Anika, BTPN Wow merupakan layanan keuangan yang dibutuhkan masyarakat, lantaran masih banyak masyarakat Indonesia hingga ke pelosok yang masih membutuhkan layanan perbankan.

Anika mengatakan, ada 150 juta masyarakat Indonesia yang masih unbanked alias belum tersentuh layanan perbankan.

Oleh sebab itu, inilah peluang yang besar bagi BTPN Wow untuk terus berkembang ke seluruh wilayah Indonesia.

"Sekarang fokus di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Ke depan akan terus mengarah ke tempat-tempat lain, akan menjangkau lebih banyak lagi," jelas Anika.

Ia mengatakan, transaksi dan layanan perbankan yang dilayani agen BTPN Wow adalah BSA (Basic Saving Account), termasuk setor dan tarik tunai dengan simpanan maksimal Rp 20 juta.

Anika mengungkapkan, BTPN pun tidak membatasi jumlah minimum setoran. Sehingga, masyarakat dengan penghasilan rendah dapat leluasa menyisihkan dan menabung uang yang mereka miliki.

"Nasabah diutamakan yang unbanked, yang selama ini uangnya disimpan di bawah bantal atau cuma buat arisan atau dititip ke tetangga. Makanya kita masih banyak edukasi dan perluas jaringan," ungkap Anika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com