Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surono, Menjual Pecahan Batu Hanya Rp 10.000 Per 50 Kg

Kompas.com - 17/06/2016, 07:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai seorang yang mencari peruntungan di Ibukota Jakarta Surono tak kenal lelah. Menjadi seorang pemecah batu ditengah hiruk pikuk Jakarta tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Perjalanan hidup yang ia alami hingga saat ini menjadi pelajaran berharga untuknya.

Surono menjelaskan, indra penglihatan yang tak lagi berfungsi bukanlah sebuah hambatan untuk tidak bekerja. Menjadi seorang pengemis jalanan dan peminta-minta bukanlah tujuannya.

"Ini walaupun gak lihat bukan halangan, saya mikir, batu-batu ini kalo saya getokin, saya halusin jadi pasir, dikarungin pasti banyak yang butuhin," ujar Surono kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Setiap hari, ia menyusuri jalan-jalan sempit rumahnya tepat di sebelah SMAN 53 Jakarta Timur menuju tempat ia bekerja. Sebatang tongkat menjadi penuntun ia berjalan.

Tempat pembuangan puing-puing bekas toko bangunan di Jl. Cipinang Jaya Raya Jakarta Timur menjadi saksi bisu kegigihan Surono dalam mencari nafkah.

Sebuah alat kerja yaitu 'palu' menjadi barang yang tak pernah ia lupakan. Dengan palu itu batu-batu bata dan batako ia pecahkan satu per satu.

Dengan indra yang tak sempurna Surono bekerja, setelah menjadi kepingan batu-batu kecil lalu ia haluskan hingga sepeti butir-butir pasir. Kesabaran dan ketabahan Surono menjadikan dirinya kuat, dan berhasil menjual hasil karyanya.

Rono, sapaan akrabnya, menjelaskan, batu yang ia haluskan melalui beberapa tahapan proses. Tidak sebentar menjadikan bongkahan batu menjadi pasir.

"Gini ceritanya, itukan bahannya bongkahan batu, saya getokin pelan-pelan sampai jadi kecil-kecil, setelah itu saya pisahin karena gak langsung halus, saya masukin dalem karung saya siram air. Besoknya lanjut lagi saya getokin sampai halus," jelas Rono.

"Setiap hari gak nentu, kadang dapet seember, kadang setengah ember, sekarung 50 kilogram, waktu pertama-tama pada beli Rp 10.000 per karung tapi saya gak patok harga, kan saya cuma modal getokin ini aja," kata Rono.

"Yang penting yang beli seneng, saya seneng, Allah ridho dan saya makan juga enak," ucapnya.

"Alhamdulillah, dengan saya jalanin saya kerjakan banyak yang nanya orang, bapak ngapain? setiap hari getokin batu," kata Rono.

Tak Pernah Lupa Ucap Syukur

"Saya kerjakan ini niatnya ibadah dan mengharap ridho Allah, batu ini saya getokin, barang kali ini ada yang butuhin," begitu jawab Rono.

Rono menjelaskan, melalui perbincangan itu banyak yang orang yang bertanya (menggetok batu) itu untuk apa?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com