Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Pembiayaan Mikro, PT KAI Gandeng PT PNM

Kompas.com - 18/06/2016, 17:01 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Target penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2016 mencapai Rp 6,9 miliar.

Dari angka tersebut, dana yang tersalurkan hingga Mei 2016 baru Rp 2,4 miliar atau 21,6 persen.

“Tahun lalu, penyerapan dana PKBL hanya 62,9 persen. Dari target Rp 6,5 miliar, dana yang tersalurkan hanya Rp 41 miliar,” ujar Direktur Keuangan PT KAI, Didiek Hartantyo di Bandung, Sabtu (18/6/2016).

Untuk memaksimalkan penyaluran dana PKBL, pihaknya menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

“Dana PKBL harus habis akhir tahun ini. Agar penyerapannya lebih agresif, kami bekerjasama dengan yang ahli di bidang mikro yaitu PT PNM,” ungkapnya.

Seperti yang dilakukan hari ini dengan memberikan bantuan kepada 10 petani masing-masing Rp 50 juta.

Skema pembiayaan nantinya akan diatur oleh PNM sebagai pembina dari para petani tersebut.

“Tujuannya untuk memberdayakan petani dan usaha mikro karena akses ke perbankan susah. Dana akan bergulir untuk lingkungan di sana,” tuturnya.

Didiek mengungkapkan, pihaknya akan menyalurkan dana PKBL melalui dua cara yakni menyalurkan sendiri dan menyalurkan via PNM.

Daerah penyaluran menyebar di Indonesia, terbanyak di Jawa dan Sumatera.

“Di Jawa ada 9 (daerah operasi), Sumatera 3 yakni di Medan, Padang, dan Sumatera Selatan. Di Sumsel penyerapan dana PKBL besar untuk perusahaan batubara,” ucapnya.

Hingga kini, angka kredit macet (NPL) dari para usaha mikro terbilang kecil, di bawah 5 persen.

Itu artinya pengembalian dana PKBL terbilang bagus.

Direktur Bisnis Mikro PT PNM, M Lukman Rizal mengatakan, hingga Juni 2016, PNM telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp 4 triliun. Hingga akhir tahun, PT PNM ditargetkan menyalurkan pembiayaan hingga Rp 5 triliun.

Lukman menjelaskan, pihaknya membidik berbagai bidang di usaha mikro. Di antaranya bidang kreatif, perdagangan, perkebunan, makanan, pertanian, dan perikanan.

Penyalurannya di seluruh Indonesia kecuali Papua. Daerah penerima saluran terbanyak tetap di Jawa.

“Kami kerja sama dengan BUMN lewat program sinergi BUMN. Di Jabar saja, petani yang kami bina mencapai 500 orang. Mereka berada di Cirebon, Garut, Ciwidey, dan beberapa tempat lainnya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com