JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantah tercemarnya air laut di Pangandaran, Jawa Barat, lantaran solar dari Kapal MV Viking.
Kapal MV Viking merupakan kapal illegal fishing yang ditenggelamkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu.
"Itu bukan solar tapi air balast yaitu air penyeimbang kapal," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Bramantya Satyamurti Poerwadi kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ia menuturkan, air balast memang biasanya kotor seperti lumpur. Fungsinya, agar menjaga posisi kapal tetap pada tempatnya, tidak terombang-ambing oleh ombak.
KKP menjelaskan, air balast di kapal MV Viking keluar lantaran air laut di Pangandaran pasang.
Ditambah lagi ada lubang yang membuat air tersebut keluar dan membuat warna air laut berubah.
Sementara terkait warna hitam layaknya minyak di Pantai Pangandaran, Bramantya mengatakan ada kemungkinan air balast yang keluar tercampur dengan oli mesin kapal. Akibatnya air laut menjadi berminyak.
Namun ia kembali menegaskan bahwa perubahan warna air laut bukan lantaran solar.
"Sudah, sudah (Solar sudah dikeluarkan sebelum kapal ditenggelamkan)," kata Bramantya.
Saat ini, KKP dan tim sudah turun ke lapangan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.