JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi fraud di PT Bank Dinar Indonesia Tbk kantor cabang pembantu Candranaya dengan total nilai diperkirakan sekitar Rp 1,13 miliar.
Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie mengatakan, pelaku fraud adalah Nila Nurani (NN) yang merupakan karyawan funding officer di cabang Candranaya.
"Fraud terungkap karena adanya nasabah yang datang ke kantor cabang pembantu Candranaya untuk mencairkan depositonya, namun ternyata bilyet tersebut palsu," papar Hendra dalam keterbukaan informasi, Senin (20/6/2016).
Adapun kronologis terjadinya fraud yakni, deposan menerima bilyet palsu tersebut dari NN, karena sejak menjadi nasabah Bank Dinar, untuk urusan penempatan dan pencairan depositonya dilakukan melalui NN mengingat nasabah sudah percaya kepada NN.
Cara fraud yang dilakukan NN adalah dengan menawarkan deposito jangka waktu enam bulan, namun oleh NN di bank didepositokan 1 bulan.
Kepada nasabah diberikan bilyet palsu dengan jangka waktu enam bulan, sedangkan bilyet asli yang tercatat pada sistem bank dengan jangka waktu satu bulan dipegang oleh NN.
Pada saat bilyet 1 bulan (asli) jatuh tempo, maka deposito dicairkan oleh NN dengan memalsukan tanda tangan nasabah.
Untuk sisa jangka waktu 5 bulan, pembayaran bunga deposito dibayarkan sendiri oleh NN.
"Kerugian yang sudah pasti dan sudah diakui oleh NN sebesar Rp 250 juta, namun total nilai fraud secara keseluruhan diperkirakan sekitar Rp 1,13 miliar, di mana proses verifikasi dan investigasi masih berlanjut," imbuh Hendra.
Atas permasalahan tersebut pihak bank langsung melakukan investigasi dan interogasi kepada NN pada hari Jumat 17 Juni 2016.
Dari hasil investigasi dan interogasi tersebut yang bersangkutan langsung mengakui perbuatannya.
Pada hari itu juga bank langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian (Polda) dan NN saat ini sudah dalam penahanan di Polda.
"Atas bilyet deposito nasabah yang dipalsukan tersebut, pihak bank akan mengganti kerugian deposan, untuk menjaga kepercayaan nasabah kepada Bank Dinar khususnya dan dunia perbankan pada umumnya," pungkas Hendra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.