Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Palsukan Bilyet, Bank Dinar Menderita Kerugian Rp 1,13 Miliar

Kompas.com - 20/06/2016, 19:44 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi fraud di PT Bank Dinar Indonesia Tbk kantor cabang pembantu Candranaya dengan total nilai  diperkirakan sekitar Rp 1,13 miliar.

Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie mengatakan, pelaku fraud adalah Nila Nurani (NN) yang merupakan karyawan funding officer di cabang Candranaya.

"Fraud terungkap karena adanya nasabah yang datang ke kantor cabang pembantu Candranaya untuk mencairkan depositonya, namun ternyata bilyet tersebut palsu," papar Hendra dalam keterbukaan informasi, Senin (20/6/2016).

Adapun kronologis terjadinya fraud yakni, deposan menerima bilyet palsu tersebut dari NN, karena sejak menjadi nasabah Bank Dinar, untuk urusan penempatan dan pencairan depositonya dilakukan melalui NN mengingat nasabah sudah percaya kepada NN.

Cara fraud yang dilakukan NN adalah dengan menawarkan deposito jangka waktu enam bulan, namun oleh NN di bank didepositokan 1 bulan.

Kepada nasabah diberikan bilyet palsu dengan jangka waktu enam bulan, sedangkan bilyet asli yang tercatat pada sistem bank dengan jangka waktu satu bulan dipegang oleh NN.

Pada saat bilyet 1 bulan (asli) jatuh tempo, maka deposito dicairkan oleh NN dengan memalsukan tanda tangan nasabah.

Untuk sisa jangka waktu 5 bulan, pembayaran bunga deposito dibayarkan sendiri oleh NN.

"Kerugian yang sudah pasti dan sudah diakui oleh NN sebesar Rp 250 juta, namun total nilai fraud secara keseluruhan diperkirakan sekitar Rp 1,13 miliar, di mana proses verifikasi dan investigasi masih berlanjut," imbuh Hendra.

Atas permasalahan tersebut pihak bank langsung melakukan investigasi dan interogasi kepada NN pada hari Jumat 17 Juni 2016.

Dari hasil investigasi dan interogasi tersebut yang bersangkutan langsung mengakui perbuatannya.

Pada hari itu juga bank langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian (Polda) dan NN saat ini sudah dalam penahanan di Polda.

"Atas bilyet deposito nasabah yang dipalsukan tersebut, pihak bank akan mengganti kerugian deposan, untuk menjaga kepercayaan nasabah kepada Bank Dinar khususnya dan dunia perbankan pada umumnya," pungkas Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com