Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Batu Mulia dan Perhiasan

Kompas.com - 21/06/2016, 04:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan pengembangan industri batu mulia dan perhiasan di Indonesia, yang saat ini telah mendapatkan tempat di negara sendiri. Fenomena bisnis penjualan batu mulia semakin pesat sejak 2014.

“Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah berupaya meningkatkan pengembangan industri batu mulia dan perhiasan asal Indonesia agar dapat diterima di pasar internasional,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah pada pembukaan Focus Group Discussion IKM Perhiasan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Menurut Euis, sektor yang berbasis IKM ini memiliki kemampuan dan potensi untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan produksinya. 

Saat ini, hampir semua provinsi di Indonesia terdapat sumber bahan batu mulia dan perhiasan yang memiliki ciri khas sesuai daerah masing-masing.

“Sehingga batu mulia dan perhiasan telah mengakar dalam budaya kita sejak dulu,” ujarnya.

Hingga 2013, IKM batu mulia dan perhiasan tercatat 40.774 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 114.628 orang dan nilai ekspor mencapai 78,93 juta dollar AS.

“Di samping itu, batu mulia yang selalu dirangkai dengan perhiasan emas dan perak sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat di Indonesia baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas,” tambah Euis.

Sementara itu, berdasarkan data 2015, jumlah perusahaan yang bergerak pada industri perhiasan mencapai 36.636 unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 332.802 orang dengan nilai produksi sebesar Rp 11,15 triliun.

Bahkan dengan kondisi ekonomi dunia saat ini yang belum stabil, tidak berpengaruh besar terhadap permintaan ekspor perhiasan di Indonesia.

Itu terlihat dari nilai ekspor perhiasan dan permata sebagai komoditi yang terus memberikan nilai positif pada nilai ekspor non migas setiap bulan.

“Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai 538,4 juta dollar AS atau meningkat sebesar 24,15 persen dibandingkan Februari 2015,” tuturnya.

Terobosan Produksi dan Promosi

Nah, apa saja yang dilakukan Kemenperin untuk mendorong pengembangan industri batu mulia dan perhiasan?

Euis menegaskan, pihaknya terus melakukan upaya pemberdayaan IKM. IKM telah terbukti mampu bertahan di tengah krisis ekonomi, menyerap banyak tenaga kerja, serta mampu sebagai penunjang dan pemerataan pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang mandiri.

Hingga 2014, jumlah IKM mencapai 3,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 9 juta orang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com