Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Halal Indonesia Didorong Bersaing di Pasar Asia Pasifik

Kompas.com - 21/06/2016, 13:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan terus menggarap pasar produk halal Indonesia untuk maju di kancah perdagangan dunia.

Kali ini untuk pertama kalinya melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Indonesia tampil pada pameran Taiwan International Halal Expo pada 22-25 Juni 2016.

Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Tjahya Widayanti menegaskan sudah saatnya produk halal Indonesia bersaing memasuki pasar potensial, terutama di wilayah Asia Pasifik.

Hal ini mengingat lebih dari setengah populasi muslim dunia berpusat di Asia, sehingga Taiwan menjadi hub penting untuk Asia Pasifik dalam mempromosikan produk halal.

"Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan citra produk halal Indonesia di kancah internasional, khususnya di Taiwan. Pemerintah terus berkomitmen memperluas pasar produk halal yang kompetitif di dunia," ujar Tjahya melalui rilis ke Kompas.com.

Tjahya mengatakan permintaan produk halal semakin meningkat. Pameran yang digelar di Taipei World Trade Center (TWTC) Hall 1, Taipei, Taiwan, ini, diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk halal sehingga memenuhi tingginya permintaan pasar dunia, khususnya Taiwan.

"Taiwan International Halal Expo diharapkan menjadi momen yang tepat bagi potensi produk halal Indonesia berkompetisi di pasar dunia yang kompetitif dan terintegrasi menuju pembangunan ekonomi global,” imbuh Tjahya.

Pameran Taiwan International Halal Expo merupakan salah satu pameran bertaraf internasional dengan variasi produk yang memiliki sertifikat halal mulai dari produk makanan, minuman kesehatan, bioteknologi, farmasi, dan kosmetik.

Pameran ini diselenggarakan setiap tahun, bersamaan dengan pameran Food Taipei, Foodtech & Pharmatech Taipei, Taipei Pack, dan Taiwan HORECA.

Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan nonmigas Indonesia ke Taiwan tahun 2015 mengalami surplus sebesar 514,5 juta dollar AS.

Pada 2015, Indonesia merupakan negara urutan ke-15 pemasok produk makanan olahan ke pasar Taiwan setelah Italia, Singapura, Jerman, Australia, dan Viet Nam.

Sementara untuk produk kosmetik, pasokan dari Indonesia berada di posisi ke-20 setelah Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan China.

Kompas TV Tahun Ini Pangan & Obat Wajib Berlabel Halal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com