Kemudian, Bambang mengambil perbandingan dengan negara-negara maju. Hasilnya, beberapa negara maju mengalami defisit anggaran yang jauh di atas Indonesia, seperti Prancis (3,6 persen PDB), Jepang (5,2 persen PDB), Inggris (4,4 persen PDB), dan Amerika Serikat (3,7 persen PDB).
Defisit anggaran Italia hampir sama dengan Indonesia yakni 2,6 persen PDB, tapi Kanada lebih rendah (1,7 persen PDB). Sementara Jerman mencetak surplus anggaran 0,64 persen.
"Nah yang lebih spektakular lagi adalah negara-negara pengekspor minyak," imbuh Bambang.
Aljazair, Mesir, Saudi Arabia, Venezuela dan Oman mencetak defisit anggaran dua digit, masing-masing 15 persen, 11,7 persen, 16 persen, 18 persen dan 20 persen dari PDB.
Malang bagi UEA, yang tadinya mencetak surplus anggaran 4,9 persen, menjadi defisit 4,8 persen PDB tahun lalu.
Akan tetapi, masih ada juga negara pengekspor minyak yang defisit anggarannya di bawah 10 persen, seperti Iran dan Jordania masing-masing 2,9 persen dan 4 persen dari PDB.
Sementara itu, Kuwait dan Qatar masih bertahan dan mengalami surplus anggaran masing-masing 1,2 persen dan 10 persen.
"Jadi ini untuk pengetahuan semua, bahwa enggak gampang dapat surplus dari budget (anggaran)," kata Bambang.
"Kalau kondisi sekarang, di mana keadaan ekonomi lagi lesu dan penerimaan juga lagi susah, di sisi lain yang bisa menstimuli ya hanya pemerintah. Sehingga banyak pemerintah di sini yang terpaksa harus belanja lebih besar daripada penerimaannya," pungkas Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.