Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPR Meningkat berkat Relaksasi, Perbankan Belum Cemaskan NPL

Kompas.com - 23/06/2016, 07:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk merangsang pertumbuhan kredit, khususnya di sektor properti, Bank Indonesia (BI) merelaksasi ketentuan Loan To Value (LTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Dengan demikian, perbankan diharapkan dapat lebih banyak menyalurkan kredit dan permintaan kredit pun dapat meningkat.

Kalangan perbankan sendiri menyambut positif kebijakan yang diterbitkan bank sentral tersebut. Pasalnya, permintaan kredit hingga kuartal I-2016 terbukti masih lesu.

Dengan adanya pelonggaran aturan LTV, maka diharapkan masyarakat semakin tertarik untuk mengajukan kredit.

Rasio Kredit Bermasalah Naik?

Namun demikian, ketika permintaan kredit khususnya KPR meningkat, apakah rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan berisiko menanjak pula?

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menjelaskan, saat ini NPL kredit properti BCA masih sangat rendah, begitu pula dengan rasio NPL kredit secara keseluruhan.

Dengan demikian, Jahja menyatakan kondisi kredit maupun NPL masih terjaga dengan baik.

"NPL KPR kita masih aman sekali, hanya 0,5 persen. (NPL) keseluruhan 1,1 persen," ujar Jahja ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (22/6/2016).

Jahja sendiri sebelumnya mengungkapkan, adanya pelonggaran LTV membuat penyaluran kredit, khususnya KPR BCA untuk tahun ini bisa terdongkrak naik.

KPR BCA bisa tumbuh hingga lebih dari 10 persen sampai akhir tahun 2016 dan relaksasi ketentuan LTV tersebut realisasi KPR bisa bertambah hingga Rp 4 triliun.

"Itu (relaksasi LTV) salah satu yang bisa mendorong target bisa lebih tinggi karena LTV lebih longgar," terangnya.

Pada kesempatan terpisah, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengaku, relaksasi ketentuan LTV diyakininya mampu memberikan dampak yang cukup positif terhadap pertumbuhan KPR.

Namun demikian, perlu diingat pula bahwa ketentuan ini berlaku mulai bulan Agustus 2016.

"Sekarang belum terasa karena LTV masih Agustus diberlakukannya. Yang kemarin ini relatif kurang berdampak. Risiko NPL memang tidak terlepas dari kondisi makro sehingga bank pun tetap harus berhati-hati," ungkap Parwati ketika dihubungi Kompas.com.

Parwati mengaku, ia belum bisa memperhitungkan seberapa besar pengaruh relaksasi LTV terhadap pertumbuhan KPR perseroan.

Pasalnya, pertumbuhan kredit maupun KPR tidak terlepas dari beragam faktor, antara lain kondisi makroekonomi dan pemberlakuan pengampunan pajak atau tax amnesty.

Kompas TV BCA Genjot Penyaluran KPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com