Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Pemerintah Sama, Kenapa Ada Operator Telekomunikasi Lebih Unggul?

Kompas.com - 23/06/2016, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

“Dukungan yang diberikan kepada Telkomsel dan Telkom sebagai perusahaan BUMN sejauh ini juga masih dalam batas yang wajar. Buktinya, tidak ada tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi dua perusahaan pelat merah tersebut. Kalau monopoli segala macam, apa yang mau dimonopoli?  Semua sudah sama,” kata dia.

Dia menyarankan, agar bisa bersaing dengan Telkom Group, pemilik Indosat menyuntikkan dana untuk membangun jaringan. “Harusnya Indosat melakukan sesuatu agar bisa berkembang,” ujar Harry. (Baca: "Network Sharing", Apakah Berpotensi Melanggar UU Anti Monopoli? )

Sulit Bersaing

Seperti diketahui, tudingan Telkom Group melakukan diskriminasi dalam berbisnis dilontarkan oleh CEO Indosat Alexander Rusli karena gagal dalam negosiasi sewa backbone di Maluku. Telkom beralasan kapasitas terbatas dan mengutamakan digunakan oleh Telkomsel.

Tak hanya itu, Indosat juga menuding tak diperlakukan secara adil dalam negosiasi untuk pembukaan interkoneksi sehingga sulit bersaing di luar Jawa.

Indosat kemudian meluncurkan layanan Rp 1 per detik, yang kampanye iklannya menyinggung tarif Telkomsel.

Menkominfo Rudiantara turut mengomentari aksi Indosat ini. Rudiantara mempertanyakan keberlangsungan bisnis Indosat jika mengenakan tarif Rp 1 per detik. Kedua, mengenai cara atau etika berkomunikasi dalam hal beriklan. (Baca: Menkominfo Komentari "Perang" antara Indosat dan Telkomsel)

Untuk meredakan "perang" Indosat Ooredoo dan Telkomsel, Rudiantara mengaku sudah meminta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memanggil Indosat. (Baca: Telkomsel Dapat Giliran Dipanggil BRTI, Ini Hasilnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com