Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Temukan Praktik "Unfair Trade" Produsen Terigu

Kompas.com - 23/06/2016, 16:33 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian menyatakan, Komite Anti Dumping (KADI) menemukan praktek anti dumping terigu yang diduga dilakukan Turki, Srilanka, India dan Ukraina.

Dumping merupakan praktek menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri (harga normal). 

"Jelas terigu impor dari beberapa negara berdasarkan penyelidikan Komite Anti Dumping (KADI), terindikasi dikenakan harga dumping atau unfair trade," ujar Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2016).

Panggah mengatakan, karena ada praktek unfair trade di industri terigu oleh empat negara tersebut, maka sudah semestinya dilakukan tindakan.

"Indikasinya jelas bahwa harga impor terigu sampi ke Indonesia lebih murah dari harga gandum," tambah Panggah.

Panggah menuturkan bahwa sikap Kementerian Perindustrian tetap konsisten terhadap unfair trade dan juga mendorong diberlakukannya pinalti.

"Sikap Kemenperin agar kita konsisten terhadap unfair trade diberlakukan pinalty berupa pengenaan tarif tambahan dari perusahaan asal negara tertentu yang melakukan harga dumping," jelas Panggah.

Pihaknya juga akan mendorong kebijakan tersebut diberlakukan atas aturan World Trade Organization (WTO) 

Panggah menilai, apabila tidak segera dilakukan tindakan, maka industri yang paling terkena dampaknya yakni Industri Kecil Menengah (IKM).

"Produsen skala kecil, akan kalah bersaing dengan terigu impor akibat harga dumping," pungkas Panggah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor terigu pada kuartal I 2016 sebanyak 33,16 metrik ton.

Dari jumlah tersebut, impor dari Turki sebanyak 18,70 metrik ton diikuti oleh Ukraina sebesar 5,69 metrik ton.

Sementara itu, impor terigu dari Srilanka mencapai 3,78 metrik ton, dan India sebesar 1,02 metrik ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com