Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Alois Wisnuhardana
Penulis

Penulis dan penyuka petualangan bersepeda. Memulai kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, tapi menyelesaikannya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi pada Majalah IDEBISNIS, Apartment Guide, iDEA, Tabloid RUMAH, dan Tabloid PCplus.

Dunia Wirausaha: Pentingnya Pengalaman dan Pergaulan

Kompas.com - 24/06/2016, 14:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTri Wahono

Soichiro Honda, pendiri imperium otomotif asal Jepang, memulai bisnis bengkel reparasi mesin sendiri setelah ia bekerja selama kurang lebih 6 tahun untuk orang lain di sebuah bengkel di Tokyo, Jepang. Itu pun bukan sebagai tenaga mekanik, melainkan tukang pel dan pengasuh bayi dari anak pemilik bengkel.

Minatnya yang tinggi pada dunia mesin menuntunnya untuk belajar secara otodidak dunia permesinan. Ia menyewa buku-buku tentang mesin otomotif, memperhatikan secara cermat apa yang dikerjakan oleh para mekanik dan teknisi sembari mengepel lantai bengkel.

Sebuah peristiwa kebetulan menghampirinya. Saat tengah mengepel, sang pemilik memintanya ikut membantu memperbaiki mesin mobil bengkel. Momen emas itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Honda, sehingga membuat teknisi-teknisi lain takjub oleh pengetahuan dan keterampilan si tukang pel menangani masalah mesin.

Kisah selanjutnya tentang Honda di dunia otomotif telah menjadi legenda.

Sebelum membangun kerajaan bisnis Lippo Group dan memiliki bank sendiri, Mochtar Riady, telah menabung pengalamannya sebagai bankir di Bank BCA, dan sebelumnya di banyak bank lain seperti Bank Buana, Bank Panin, Bank BDNI, atau Bank Kemakmuran.

Kisah tentang perjuangan Mochtar Riady dan cita-citanya untuk menjadi seorang bankir, telah menjadi cerita heroik tentang kekuatan sebuah visi dan impian manusia.

Tanpa harus berpretensi untuk meraksasa dan melegenda seperti Honda atau Riady, atau membandingkan rintisan berikut ini dengan nama besar kedua pebisnis di atas, pengalaman dan pengetahuan akan dunia yang digeluti adalah modal paling berharga untuk merintis suatu usaha.

Sedikit keberuntungan akan melengkapi pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki.

Tak Ada Kata Terlambat Terjun di Bisnis

Kristiawan (41) menjadi pegawai negeri sipil (PNS) kurang lebih 17 tahun. Selepas SMA di Kolese De Britto, Sleman, ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN), lalu menjalani ikatan dinas sebagai PNS di Kementerian Keuangan.

Sepuluh tahun pertama kariernya dihabiskan di Direktorat Jenderal Bea Cukai. Tujuh tahun sisanya ia habiskan di Kementerian Keuangan tatkala ia mendapatkan promosi di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) kementerian tersebut.

Saat bertugas awal di lingkungan Ditjen Bea Cukai, ia bersama teman seangkatan IX Prodip Bea Cukai 1993 merintis pembuatan website bea cukai (www.beacukai.go.id) yang telah digunakan dan berkembang hingga saat ini. Tugas selanjutnya lebih banyak berada di lapangan, di bidang Pemberantasan Penyelundupan(P2) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Tugas ini membuatnya lebih banyak berada di lapangan, lantaran tanggung jawab pekerjaannya yang lebih banyak di bidang intelijen. Ia tahu dan hafal di luar kepala bagaimana prosedur formal pengelolaan ekspor-impor barang, termasuk lika-liku dan pat-gulipat yang berseliweran di depan matanya. Ia mengaku, pekerjaannya di Bea Cukai seringkali harus berhadapan dengan persoalan lapangan yang menguras pikiran dan energinya, melawan nuraninya.

Tidak jarang ia harus “mengawal” urusan ekspor atau impor yang dititipkan oleh pejabat tertentu melalui birokrasi yang ada di lingkungan kepabeanan. Jika sudah mendapatkan “perintah” semacam itu, ia gelisah luar biasa. Toh, ia masih bertahan dalam dunia semacam itu hingga satu dekade.

Ketika dipromosikan di BKF, ia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang makin lengkap tentang berbagai regulasi yang berhubungan dengan ekspor impor barang, termasuk peluang dalam bidang distribusi barang antarpelabuhan dan antarkota di seluruh Indonesia. Pergaulannya juga kian meluas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com