Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus di Segmen TI Korporasi, TLKM Kejar Kenaikan EBITDA

Kompas.com - 24/06/2016, 16:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dorongan prediksi pertumbuhan layanan teknologi informasi (IT Services) untuk korporasi (pemerintah, perusahaan dan UKM) pada tahun ini membuat perusahaan penyedia layanan IT terus berbenah diri.

Dari paparan AT Kearney, firma konsultasi manajemen global, segmen layanan korporasi atau disebut 'high end market' ini akan tumbuh 15 persen pada tahun ini secara global. Sementara di Indonesia, segmen IT Services akan tumbuh rata-rata 19 persen.

Riset ini menyebutkan potensi pertumbuhan terbesar pasar IT Services ada pada portofolio Payment (pembayaran) yang tumbuh 35 persen, Data Center tumbuh 29 persen, Sistem Integrasi tumbuh 23 persen, dan Cloud & IT Outsourcing tumbuh 21 persen.

Emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengejar kenaikan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) hingga ratusan triliun rupiah tahun ini, melalui strategi fokus ke pasar 'high end' tersebut.

Pada 2015, EBITDA TLKM mencapai Rp 51,4 triliun atau naik 12,6 persen dibanding 2014. Dengan demikian, target EBITDA TLKM tahun ini naik dua kali lipat, atau 100 persen. Sementara di kuartal I 2016 EBITDA TLKM mencapai Rp 23,54 triiliun.

"Hingga semester I 2016 sudah sekitar 2 Tbps bandwidth yang disediakan terpakai oleh high end market. Sedangkan uang di tangan untuk semua layanan di segmen 'high end' market sekitar Rp 15 triliun," kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Dengan capaian ini, TLKM "on track" menuju target “Miracle 3” yang ditetapkan untuk lini bisnis Enterprise Customer Facing unit (CFU) di 2016. Miracle 3 sendiri yakni target 3 Tbps di bandwidth, Rp 30-an triliun di revenue, dan triple number di EBITDA.

Sampai pertengahan Juni ini, Segmen Service menjadi Kontributor terbesar dengan 57 persen. Segmen Trading menempati Kontributor ke dua dengan 25 persen. Adapun segmen Manufacturing memberikan Kontribusi 18 persen.

Untuk mencapai target kenaikan EBITDA tersebut, TLKM terus menyiapkan pembangunan infrastruktur yang massif untuk mempertahankan posisi di segmen ini. TLKM telah membentangkan backbone serat optik sepanjang 81.831 Km dari Sabang hingga Merauke.

TLKM terus membangun jaringan serat optik di Indonesia Timur, saat proyek Palapa Ring dianggap tak feasible dibangun oleh sejumlah konsorsium yang beranggotakan Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan lainnya beberapa tahun lalu.

Demand TI

Demand pemanfaatan TI untuk segmen korporasi di Indonesia meningkat pesat, seiring target korporasi di Indonesia untuk jadi pemain pasar global.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan untuk menjadi bursa efek terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Oleh sebab itu, BEI akan memperkuat industri pasar modal di sisi keamanan infrastruktur teknologi informasi (TI).

Fokus pada keamanan siber pada infrastruktur TI pasar modal tersebut untuk mendukung target rata-rata transaksi harian saham senilai Rp 35 triliun.

Kompas TV Laba Bersih Telkom Tumbuh 2,0%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com